POSJAKUT - Kota Jakarta sebagai ibukota negara Indonesia dan sebentar lagi pindah di Kalimantan, terdapat etnis Betawi sebagai penduduk asli Kota Jakarta berikut berbagai jenis kuliner Betawi.
Sekedar diketahui, Kota Jakarta seperti juga kota-kota besar lainnya di Indonesia, memiliki kekayaan jenis yakni kuliner Betawi. Makanan tersebut berkat hasil persilangan budaya yang ada di Kota Jakarta.
Di antara jenis kuliner Betawi tersebut, terdapat kuliner hasil persilangan berbagai budaya seperti Arab, Tionghoa, Belanda, serta Portugis.
Berdasarkan catatan POSJAKUT, terdapat sejumlah jenis kuliner Betawi. Antara lain sebagai contoh yang bisa disebutkan di sini adalah Kerak Telor, Kue Pancong, dan Soto Betawi.
Kerak Telor, Kue Pancong dan Soto Betawi, ketiganya hanya merupakan beberapa contoh makanan khas Betawi yang populer di kalangan masyarakat umum.
Berikut ini beberapa kuliner Betawi yang dapat ditemukan di Jakarta dan sekitarnya dikutip dari Jakarta.go.id, antara lain:
Gabus Pucung
Makanan berbahan dasar kluwek mirip dengan rawon Jawa, namun lebih kental dan lebih kaya rempah-rempah.
Baca Juga: Kata Isteri Gubernur DKI Jakarta, Kuliner Betawi Mampu Tingkatkan Imunitas untuk Melawan Covid-19
Bedanya lagi ikanlah bahan protein gabus pucung, bukan daging sapi seperti rawon.
Bisa ditemukan di sejumlah tempat di kawasan Jabodetabek. Antara lain di Jagakarsa, di Pondok Cabe, di Bekasi serta Jagakarsa.
Gurame Pecak
Dua versi menu ini dapat ditemui dengan atau tanpa sambal kacang.
Baca Juga: Mampir di Markobar Cikini Jakarta Pusat, Usaha Kuliner Putra Bungsu Presiden Jokowi, Sang Pisang!
Laiknya menu makanan yang dipenyet (dipipih), rasa pedas dan gurih akan menggoda selera makan Anda.
Restoran atau warung makan yang menyediakan Gurame Pecak sebagai menunya, juga tersedia di beberapa tempat di Jabodetabek.
Antara lain restoran atau warung makan yang menyediakan Gurame Pecak di Ragunan dan di Pasar Minggu.
Nasi Ulam
Makanan tradisional Betawi ini kian langka di Jakarta. Tapi beberapa tempat masih menyiapkan Nasi Ulam.
Baca Juga: Kebab dari Persia atau Turki? Kini 'Menjamur' sebagai Kuliner yang Banyak Diminati Milenial
Nasi Ulam berupa nasi putih dicampur dengan berbagai lauk dan rempah-rempah, dengan taburan daun pegagan (centella asiatica) atau kemangi di atasnya.
Tempat untuk mencicipi nasi ulam antara lain: di Glodok, Kuningan, Taman Sari, serta di Petojo.
Sayur Besan
Sayur Besan merupakan salah satu menu yang wajib dihidangkan saat proses seserahan pernikahan adat Betawi.
Baca Juga: La Piazza, Tempat Kuliner Asyik di Kelapa Gading
Bahan utamanya yang langka, yakni terubuk (bunga tebu), membuat masakan ini sulit ditemukan.
Restoran yang menyediakan Sayur Besan antara lain: di Cinere.
Putu Mayang
Salah satu pencuci mulut khas Betawi adalah kue Putu Mayang. Penganan ini dibawa para pedagang asal India Selatan ke negara-negara di Asia Tenggara.
Bahannya yang relatif muda diperoleh seperti tepung beras, santan, serta gula merah membuat kue ini menjadi jajanan pasar yang sangat mudah ditemukan.
Tempat yang menyediakan kue ini misalnya: di Kebayoran, di Pancoran, dan di Palmerah.
Soto Tangkar
Tangkar adalah iga sapi dalam Bahasa Betawi pada masa penjajahan. Makanan ini merupakan soto dengan iga sapi berdaging sedikit.
Konon, dulu masyarakat Betawi hanya mampu membeli sedikit daging, karena kebanyakan dagingnya telah diambil oleh koloni Belanda.
Tempat untuk mencicipi Soto Tangkar antara lain: di Jalan Sabang, di Tanah Abang dan Petojo, serta di Pasar Pagi Petojo. ***