POSJAKUT - Haji Daeng Laddu, sosok lagendaris seorang pengusaha kuliner UMKM yang merintis usahanya dari bawah. Kini sudah berhasil menjadikan Coto Makassar sebagai sandaran ekonomi keluarga.
Tulisan ini mencoba melihat dari dekat perjuangan pelaku usaha kuliner Coto Makassar yang lagendaris dan pernah berjaya di Jakarta Utara: Haji Daeng Laddu.
Haji Daeng Laddu (85 tahun), kakek dari 18 cucu kelahiran Pare-Pare, Sulawesi Selatan ini, memang selalu membawa cerita segar, sesegar rasa Coto racikannya.
Baca Juga: Mampir di Markobar Cikini Jakarta Pusat, Usaha Kuliner Putra Bungsu Presiden Jokowi, Sang Pisang!
Tak ada yang berubah dari penampilan pria bersahaja ini. Kecuali tentu saja usia dan kulit yang mulai keriput. Senyum dan sikap ramahnya, masih seperti dulu.
Yang mungkin berubah, adalah tempatnya berjualan Coto Makassar. Kalau sebelumnya kios kecil, lalu berkembang menjadi besar, sudah berupa ruko alias rumah toko.
Yang pasti, pelanggannya makin banyak dan harus antre menunggu. Apalagi saat jam makan. Pagi, siang atau malam. "Iye Alhamdulillah, rezki tetap ada selama kita berusaha," kata Haji Laddu suatu hari, ketika ditemui POSJAKUT di ruko cotonya, Jl Kramat Raya, Koja, Jakarta Utara.
Artikel Rekomendasi