TIP KESEHATAN: Minumlah Susu Setiap Hari, Minimal 3 Penyakit Ini Dapat Dicegah!

- 12 September 2022, 10:05 WIB
Manfaat susu juga tidak akan hilang bila meminumnya di pagi atau malam hari tidak ada waktu khusus dan terbaik untuk minum susu
Manfaat susu juga tidak akan hilang bila meminumnya di pagi atau malam hari tidak ada waktu khusus dan terbaik untuk minum susu /foto Pixabay

POSJAKUT – Anda suka minum Susu? Susu boleh diminum kapan saja, baik sebelum atau sesudah makan. Selain itu, manfaat susu juga tidak akan hilang bila meminumnya di pagi atau malam hari. Tidak ada waktu khusus dan terbaik untuk minum susu.

Manfaat susu diantranya menjaga tubuh tetap prima karena tubuh selalu membutuhkan asupan nutrisi dan protein setiap beraktivitas. Salah satu langkah mudah yang bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah dengan minum susu.

Memaksimalkan manfaat susu dengan rutin meminumnya, dengan begitu akan menjaga tubuh seorang tetap prima dan tidak mudah pula terserang penyakit.

Baca Juga: TIP KESEHATAN: Wow, Makan Nangka Ternyata Baik untuk Jantung dan Mampu Mengontrol Gula Darah

Meskipun susu boleh diminum kapan sajam namun ada yang bilang waktu terbaik minum susu adalah pada saat sarapan pagi dan minum susu juga diperlukan sebelum tidur. Hal tersebut membantu mendapatkan manfaat minum susu yang tepat.

Dengan mendapatkan manfaat minum susu secara rutin, seorang tidak hanya bisa menjaga tubuh tetap lebih semangat, dan pastinya kesehatan tubuh pun menjadi lebih terjaga.

Kenapa? Ya, karena dalam susu apa pun selalu mengandung berbagai nutrisi esensial bagi tubuh manusia seperti fosfor, iodin, kalsium, kalium, dan kalsium.

Baca Juga: TIP KESEHATAN: Ini Manfaat Mengonsumsi Buah Delima untuk Kesehatan Tubuh 

Tidak hanya itu, susu juga kaya vitamin A, vitamin B2, vitamin B12 dan vitamin D. Keseluruhan nutrisi esensial ini sangat diperlukan untuk menjaga berbagai fungsi organ tubuh. 

Berikut ini beberapa manfaat kesehatan dari minum susu, seperti untuk kesehtan jantung, mengurangi atau bahkan mencegah penyakit kardiovaskuler, menurunkan risiko kanker pada usus besar, juga mencegah terjdinya osteoarthritis. 

Apa sch sebenrnya yang dimaksud dengan penyakit-penyakit dimaksud (kardiovaskular, kanker usus besar, maupun osteoarthritis) tersebut? Yuk kita pahami satu persatu secara garis besarnya saja.

Baca Juga: TIP KESEHATAN: Manfaat Buah Nanas dari Memelihara Tulang Sampai Tingkatkan Gairah Seksual Pria

  1. Mencegah Kardiovaskular

Penyakit kardiovaskular (CVD) adalah istilah bagi serangkaian gangguan yang menyerang jantung dan pembuluh darah, termasuk penyakit jantung koroner (CHD), penyakit serebrovaskular, hipertensi (tekanan darah tinggi), dan penyakit vaskular perifer (PVD).

Pengertian penyakit jantung dan pembuluh darah atau penyakit kardiovaskular adalah berbagai kondisi di mana terjadi penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah yang dapat menyebabkan serangan jantung, nyeri dada (angina), atau stroke.

Penyakit kardiovaskuler termasuk kondisi yang butuh penanganan segera. Selain penderitanya merasakan nyeri, rasa tidak nyaman di dada juga jadi ciri-ciri penyakit jantung seperti rasa sesak, dada rasanya seperti ditekan, dicubit, terhimpit, atau terasa panas. 

Baca Juga: TIP KESEHATAN: Suka Makan Daging Sapi? Ini Lho Plus Minusnya!

Gejala penyakit jantung ini bisa muncul secara tiba-tiba, baik saat sedang istirahat atau sedang beraktivitas. Nah susu yang merupakan sumber kalium dapat membantu mengurangi tekanan darah. 

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui peningkatan asupan kalium dan penuruan asupan sodium dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

  1. Mencegah Kanker Usus Besar

Kanker usus besar (dubur) terjadi pada ujung saluran pencernaan bawah. Kasus awal biasanya dimulai sebagai polip nonkanker. Kondisi ini sering tidak memiliki gejala tetapi dapat dideteksi dengan pemindaian.

Baca Juga: TIP KESEHATAN: Catat, Ini Buah Ampuh Penurun Kolesterol Jahat dalam Tubuh

Biasanya dokter akan menyarankan pemindaian untuk orang yang berisiko tinggi atau di atas usia 50 tahun. Gejala berupa kanker kolorektal tergantung pada ukuran dan lokasi kanker.

Gejala umum yang dialami yaitu perubahan pada kebiasaan buang air besar, perubahan konsistensi tinja, adanya darah dalam tinja, dan perut yang terasa tak nyaman. Penanganannya tergantung pada ukuran, lokasi, dan seberapa jauh penyebaran kanker.

Penanganan lain bisa berupa operasi pengangkatan kanker, kemoterapi, dan terapi radiasi agar penyakit ini tidak menyebar ke jaringan lain yang membuat penderitanya bisa segera terbebas dari rasa sakit yang ditimbukan kanker usus besar.

Baca Juga: TIP KESEHATAN: Minumlah Air Kelapa Hijau Tiap Pekan, Berikut 4 Manfaatnya!

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan National Cancer Institute (NCI) ada korelasi positif antara asupan kalsium yang lebih tinggi terhadap penurunan risiko kanker usus besar. Namun, peneliti diseebut tidak selalu konsisten dan pelu dilakukan penelitian lebih lanjut.

  1. Mencegah Osteoarthritis

Suatu jenis artritis yang terjadi ketika jaringan yang fleksibel pada ujung tulang mengalami keausan. Ausnya jaringan pelindung di ujung tulang (tulang rawan) biasanya terjadi bertahap dan semakin parah.

Nyeri sendi di tangan, leher, punggung bawah, lutut, atau pinggul adalah gejala yang paling umum. Pengobatan, terapi fisik, dan terkadang operasi dapat membantu mengurangi nyeri dan mempertahankan pergerakan sendi.

Baca Juga: TIP KESEHATAN: Berikut adalah Efek Positif dan Negatif Minum Teh Setiap Hari

Sejauh ini, osteoarthritis belum bisa disembuhkan sepenuhnya. Ketika sendi dan tulang telah meradang dan rusak, fungsinya pun akan terganggu. Meski demikian, pengobatan bisa dilakukan untuk meringankan gejala, mengurangi kerusakam agr tak makin parah.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Arthitis Care & Research menyatakan minum susu dengan rutin dapat mencegah pengapuran sendi, karena susu kaya akan protein yang berkualitas tinggi. 

Selain itu susu apa pun mengandung semua asam amino esensial yang baik untuk pembentukan massa otot hingga paling tidak orteoarthritis dapat dicegah lebih awal. Bukankan mencegah itu lebih baik dari mengobati? ***

 

Editor: Maghfur Ghazali

Sumber: posjakut/National Cancer Institute


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x