Baca Juga: Hasil SSGI: Dibandingkan 2029, Angka Stunting 2021 Turun Menjadi 24,4 Persen tapi...
Sebelum meninggal 15 September 1654, Karaeng Pattingalloang, Mahasarjana yang tanpa gelar dan titel tersebut sempat menulis 5 pesan sebab runtuhnya suatu kerajaan besar.
Pesan tersebut ditulis dalam Bahasa Makassar, yang kemudian diterjemahkan oleh Mahaji Noesa dalam bahasa Indonesia, yaitu:
Baca Juga: Prostitusi Anak di Bawah Umur, Modus Remaja RB: Rayu-Pacari-Tiduri Lalu Jual Secara Online
1. Punna tenamo naero ri pakainga Karaeng ma'gauka (Bilamana Raja yang memerintah tak mau lagi dinasihati atau diperingati).
2. Punna tenamo tupangasseng ri lalang pa'rasangangnga (Jikalau tidak ada lagi cerdik cendikiawan di dalam negeri).
Baca Juga: Kebobolan 4 Gol di Laga Pertama, Akankah Skuad Garuda Kubur Mimpi Bawa Pulang Piala AFF 2020
3. Punna ngalle ngasengmi soso pabbicarayya (Bilamana semua hakim/pejabat kerajaan makan sogok).
4. Punna majai gau lompoa ri lalang pa'rasangangnga (Bilamana terlampau banyak kejadian besar di dalam negeri).
Baca Juga: Benarkah Indonesia 'Darurat Humor'? Ini Jawaban Pandji Pragiwaksono, Miing Bagito, Maman Suherman
Artikel Rekomendasi