POSJAKUT - Lapangan Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat Sabtu pagi 12 November 2022, tiba-tiba menjelma warna menjadi biru dongker dan merah cabe.
Hal ini karena sejak pagi pukul 06.30 - 10.00 WIB, Monas menjadi tempat launching Senam Massal "Alosi Ripolo Dua" digelar Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Pusat.
Acara launching Senam Massal "Alosi Ripolo Dua" Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Pusat ini, memperingati HUT ke-46 perkumpulan perantau asal Sulsel, dihadiri Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, mantan Gubernur Sulsel.
Dalam sambutannya, Menteri memuji kerja panitia HUT yang bisa menyatukan emosional para perantau di acara HUT ini dan berhasil mengumpulkan 5 etnis besar di Sulsel. Yakni Bugis, Makassar, Luwu, Toraja, Mandar.
"Mari kita bersama saling berbakti, mengabdi dengan baik di rantau orang terutama dengan masyarakat sekitar. Sebab prinsip perantau, dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung," kata SYL, akronim nama Mentan ini.
Mentan Syahrul kemudian mengutip falsafah perantau asal Sulsel dalam bahasa Makassar, "takuntungaki antu bangung turu, naki guncirimi gulingta, kualleangngangi tallanga na tuwalia".
"Bahasa Makassar tadi artinya, 'sekali layar terkembang, surut kita berpantang. Lebih baik memilih tenggelam dari pada harus kembali ke pantai', itulah perantau asal Sulsel," kata Syahrul Yasin Limpo.
Tampak hadir Ketua Umum KKSS Pusat Muchlis Patahna, Ketua Dewan Penasehat Aksa Mahmud, yang masing-masing memberikan sambutan.