POSJAKUT – Aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Malang dan Lumajang hingga saat ini masih terus terjadi. Karenanya, status 'siaga' atau level III yang diberlakukan sejak 16 Desember 2021 belum dicabut.
Pos Pengamatan Gunung api memantau adanya satu kali awan panas guguran (APG) dengan jarak luncur 3.000 meter arah Besuk Kobokan dan satu kali APG dengan jarak luncur 200 meter arah Curah Kobokan.
"Data posko pada Senin, 20 Desember 2021, pukul 18.00 tercatat 10.400 warga mengungsi di 406 titik pengungsian. Sebagian besar mengungsi di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur," jelas Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan yang diterima pada Senin, 20 Desember 2021.
Titik pengungsian masih terpusat di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Candipuro 21 titik dengan 4.645 jiwa, Pasirian 17 titik 1.732 jiwa dan Pronojiwo 4 titik 1.077 jiwa.
Posko Penanganan Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru terus memutakhirkan data warga mengungsi. Selain terpusat di tiga kecamatan, juga berada Kabupaten Lumajang, seperti Sumbersuko, Pasrujambe, dan Lumajang.
"Titik pengungsian di luar Kabupaten Lumajang teridentifikasi di Kabupaten Malang 9 titik dengan total 341 jiwa, Blitar 1 titik 20 jiwa, Probolinggo 1 titik 11 jiwa dan Jember 3 titik 13 jiwa," katanya.
Memasuki minggu ketiga, Posko masih memfokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar para warga di titik-titik pengungsian, di antaranya makanan, kesehatan dan pendidikan.
Artikel Rekomendasi