Tanah Longsor di Toraja Utara Sulsel, 1 Meninggal, 5 Luka, 2 Rumah Rusak

- 2 Desember 2021, 17:27 WIB
Tanah longsor di Toraja Utara Sulsel
Tanah longsor di Toraja Utara Sulsel /Nur Aliem Halvaima/BPBD Toraja Utara

POSJAKUT - Setidaknya 1 meninggal, 5 luka ringan dan 2 unit rumah rusak berat akibat korban bencana tanah longsor di Kabupaten Toraja Utara di Provinsi Sulawesi Selatan, Rabu (1/12), pukul 16.30 waktu setempat.

Abdul Muhari, Ph.D, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasion Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan bahwa peristiwa ini merupakan pertama kali diterima Pusdalops BNPB di awal Desember 2021. 

"Kondisi di lokasi masih terjadi hujan ringan dan petugas BPBD - Badan Penanggulangan Bencana Daerah - bersiaga untuk mengantisipasi potensi longsor susulan," kata Abdul Muhari.

Baca Juga: Dalam Situasi Bencana Dinas Gulkarmat DKI Siap Evakuasi Warga dan Hewan Peliharaan

Dalam siaran pers BNPB yang diterima PosJakut.com, peristiwa ini terjadi di Desa Karua, Kecamatan Balusu, Toraja Utara. Selain korban meninggal, 5 warga lainnya mengalami luka ringan sebanyak 20 KK di desa tersebut terdampak longsor. BPBD juga mengidentifikasi 2 unit rumah warga mengalami rusak berat.

Meskipun beberapa warga rumahnya tidak terdampak langsung, sebanyak 8 KK atau 20 jiwa mengungsi sementara ke rumah kerabat terdekat. Hal tersebut dimaksudkan sebagai upaya antisipasi dampak longsor susulan di sekitar lokasi terdampak. 

"Kondisi di lokasi masih terjadi hujan ringan dan petugas BPBD bersiaga untuk mengantisipasi potensi longsor susulan," kata Abdul Muhari lagi.

Baca Juga: Mau Tahu Rahasia Pemain BWF World Tour Finals 2021 Tetap Prima? Ternyata Karena Minum Ini

Di samping itu, BPBD menginformasikan jaringan listrik di lokasi kejadian masih padam dan akses jalan di sekitar lokasi masih tertutup material longsor. 

Menurut petugas BPBD Kabupaten Toraja Utara, kejadian ini terjadi setelah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur wilayah Kabupaten Toraja Utara serta kondisi tanah labil.

Baca Juga: UU 9/1998 Lebih Tinggi dari Aturan Covid, Larangan Terhadap Reuni 212 Hanya Alasan yang Dicari-cari

Akhirnya gerakan tanah tidak dapat dihindari sehingga menimpa 2 unit rumah hingga terbawa material longsor. 

Toraja Utara Rawan

Berdasarkan kajian inaRISK, Kabupaten Toraja Utara termasuk wilayah dengan potensi bahaya tanah longsor kategori sedang hingga tinggi.

Baca Juga: Terus Tertibkan Aturan Prokes, Satpol PP Dapatkan Hasil Denda Masker Sehari Rp1,85 Juta

Sebanyak 21 kecamatan berada pada potensi tersebut, termasuk wilayah Balusu yang saat ini salah satu desanya terdampak tanah longsor. 

Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, juga menginformasikan wilayah potensi gerakah tanah di Provinsi Sulawesi Selatan pada Desember 2021.

Baca Juga: Bambang Ismadi, Ketum Al Hikmah: Sebutan Ustadz atau Kiai itu Berat di Pundak

Wilayah Kabupaten Toraja Utara teridentifikasi pada kategori menengah hingga tinggi. Ada dua kecamatan yang juga berpotensi banjir bandang yaitu di Baruppu dan Buntu Pepasan.

Menghadapi musim hujan dan pengaruh fenomena La Nina, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam mengantisipasi dampak bahaya hidrometeorologi.

Baca Juga: Komisi Jasa Keuangan Korea Selatan akan Memberlakukan Pajak untuk NFT Mulai Tahun Depan

Seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang. BPBD diharapkan untuk selalu berkoordinasi dan memonitor kondisi cuaca serta meningkatkan komunikasi dengan pihak kecamatan maupun desa untuk kesiapsiagaan bersama. ***

 

Editor: Nur Aliem Halvaima


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x