TIP KESEHATAN: Tahukah Anda Bahwa Gejala Stroke Dapat Diketahui 10 Tahun Sebelumnya?

15 Oktober 2022, 13:30 WIB
Amati terus kesehatan Anda agar terhindar dari stroke, karena sesungguhnya gejalanya sudah bisa diketahui satu dasawarsa sebelumnya /KEMENKES RI

POSJAKUT – Stroke merupakan kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terputus akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Kondisi ini membuat  kematian sebagian sel-sel pada sebagian area di otak. 

Stroke sendiri adalah kondisi kesehatan yang serius yang membutuhkan penanganan cepat. Ketika pasokan darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak terputus, maka sel-sel otak akan mulai mati. 

Karena itu semakin cepat penderita ditangani, kerusakan yang terjadi pun semakin kecil bahkan kematian bisa dihindari. Jika seorang merasakan serangan stroke atau melihat orang lain terserang stroke, segera hubungi rumah sakit untuk meminta ambulans.

 Baca Juga: TIP KESEHATAN: Telur Rebus Ternyata Baik untuk Diet dan Jaga Kesehatan Jantung

Salah satu ciri dari serangan stroke adalah terjadi secara tiba-tiba. Meski begitu, tanda peringatan stroke ternyata bisa muncul sekitar 10 tahun lebih awal.

Mengacu pada Centers for Disease Control and Prevention (CDC), stroke adalah kondisi yang terjadi ketika aliran darah ke bagian tertentu otak terhambat. Hambatan ini bisa disebabkan adanya sumbatan di dalam pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah otak. 

Ketika serangan strok terjadi, beberapa gejala bisa muncul secara tiba-tiba. Kementerian Kesehatan RI menyebut gejala strok adalah senyum tidak simetris, gerak separuh anggota tubuh melemah, tiba-tiba sulit bicara, atau ucapan sulit dimengerti.

Baca Juga:   TIP KESEHATAN: Terong, Sangat Baik untuk Jantung dan Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

Selain gejala yang muncul saat serangan, beberapa tanda peringatan juga bisa muncul jauh sebelum strok terjadi.

Hal ini diungkapkan oleh sebuah studi dalam Journal of Neurology Neurosurgery and Psychiatry yang terbit di Inggris. Bebeberapa tanda yang muncul jauh sebelum serangan stroke terjadi adalah penurunan fungsi kognitif yang lebih cepat dan masalah untuk berfungsi dalam keseharian.

Tanda-tanda ini biasanya muncul sekitar satu dekade sebelum serangan strok pertama terjadi. Hal ini diketahui setelah tim peneliti menganalisis data dari 14.712 partisipan dalam studi Rotterdam Study.

 Baca Juga: TIP KESEHATAN: Mau Tahu Manfaat Sayuran Gambas atau Oyong Untuk Kesehatan?

Selama studi berlangsung, tim peneliti menginvestigasi kemampuan para partisipan dalam menjalani keseharian, seperti mencuci, makan, atau berpakaian.

Tim peneliti juga memantau kemampuan para partisipan dalam menjalani aktivitas yang lebih rumit, seperti mengelola keuangan.

Tim peneliti lalu memantau kasus strok yang terjadi di antara partisipan selama periode 1990-2018. Dari pemantauan inilah, tim peneliti menemukan bahwa penurunan fungsi kognitif dan masalah fungsi dalam keseharian bisa terjadi sekitar 10 tahun sebelum serangan stroke.

Baca Juga: TIP KESEHATAN: Minum Jus Jeruk di Pagi Hari Dapat Meningkatkan Imun Tubuh Plus Bikin Otak Fresh

Selain itu, tim peneliti menemukan bahwa individu yang memiliki gen APOE juga lebih berisiko mengalami stroke.

Gen APOE merupakan gen yang sebelumnya diketahui berhubungan dengan penyakit Alzheimer. Kondisi lain yang juga tampak meningkatkan risiko stroke adalah kualifikasi akademis yang lebih rendah. 

"Individu dengan penurunan kognitif dan fungsi memiliki risiko lebih tinggi terhadap stroke dan merupakan kandidat yang cocok untuk menjalani percobaan pencegahan," ungkap tim peneliti.

Baca Juga: TIP KESEHATAN: Makanlah Pare, Gula Darah Normal, Berat Badan Stabil dan Pulit Pun Halus

Ada beberapa dampak fisik yang terjadi akibat serangan stroke, di antaranya adalah kelumpuhan pada salah satu bagian sisi tubuh dan terganggunya koordinasi serta keseimbangan tubuh.

 Beberapa orang  juga akan mengalami kelelahan ekstrim di beberapa minggu pertama setelah stroke. Kelumpuhan pada bagian tubuh sebaiknya diperiksa oleh ahli fisioterapi yang nantinya akan menyusun rencana pengobatan.

Fisioterapi biasanya akan dimulai setelah kondisi kesehatan pasien stabil. Postur tubuh dan keseimbangan adalah hal utama yang akan diperbaiki oleh ahli fisioterapi. Setelah itu pasien akan menjalani sesi singkat yang berlangsung beberapa menit.

Baca Juga: TIP KESEHEHATAN: Konsumsilah Timur Setiap Hari, Stres Hilang Tensi Pun Segera Normal

Dalam target jangka pendek, pasien akan dilatih untuk melakukan gerakan sederhana seperti mengambil sebuah objek. Sedangkan dalam target jangka panjang, pasien dilatih untuk berdiri dan berjalan.

Dalam prosesnya, ahli fisioterapi tidak hanya bekerja sendiri. Anggota keluarga pasien pun bisa dilibatkan. Gunanya agar anggota keluarga pasien tersebut mampu melatih pasien saat berada di rumah. 

Lama pemulihan fisik relatif. Fisioterapi bisa berlangsung beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun dan biasanya terapi dihentikan jika kondisi pasien tidak lagi memperlihatkan kemajuan. ***

 

Editor: Maghfur Ghazali

Sumber: KEMENKES RI/CDC

Tags

Terkini

Terpopuler