WASPADA! 20 Siswa 8 Guru Terpapar Covid-19 di Kota Bekasi, Plt Walikota Tri Adhianto: Stop PTM, Ganti PJJ!

1 Februari 2022, 21:17 WIB
ILUSTRASI : Guru dan murid di salah satu sekolah TK PAUD di Kota Bekasi Jawa Barat /Nur Aliem Halvaima/foto dok NAH - PosJakut

 

POSJAKUT - Menyusul adanya 20 siswa berikut 8 guru terpapar Covid-19 di Kota Bekasi, Plt Walikota Tri Adhianto perintahkan agar segera stop PTM dan diganti PJJ.

"Berdasarkan rapat dengan Pak Gubernur, kita meminta izin untuk melakukan kegiatan PJJ atau Pembelajaran Jarak Jauh," kata Plt Walikota Bekasi, Tri Adhianto di Bekasi, Selasa 1 Februari 2022.

Karena itu, Tri Adhianto yang menggantikan posisi Walikota nonaktif Rahmat Effendi karena terangkut korupsi, langsung menyetop pembelajaran tatap muka (PTM) bagi sekolah.

"Nantinya, mekanisme belajar mengajar akan diganti dengan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) terhitung mulai Rabu 2 Februari 2022 selama 14 hari ke depan," kata Plt Walikota dari kader PDIP ini.

Baca Juga: Guru PAUD dan TK 'Curhat' ke Lurah Cawang, Butuh Bantuan Alat Peraga

Peralihan dari PTM ke PJJ, sambung Tri, menyusul ditemukannya kasus konfirmasi positif Covid-19.

"Karena itu mulai Rabu besok sudah PJJ lagi, ini juga untuk SD, SMP. Kita imbau juga untuk SMA PJJ, 14 hari," kata Tri.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekas,i Inayatullah menyebutkan, saat ini terdapat 8 Guru Tenaga Kependidikan (GTK) yang terpapar Covid-19.

Baca Juga: Sebanyak 18 Sekolah di Jakarta Pusat Dinentikan PTM nya Setelah 37 Peserta Didik Positif Covid19

Dengan demikian, jumlah keterpaparan yang ada di zona pendidikan Kota Bekasi ada 28 orang.

“Gurunya juga. Jadi Guru Tenaga Kependidikan ada 8, terus siswanya ada 20. Jadi total ada 28," kata Inay, sapaan akrab Inayatullah.

Dia memastikan telah melakukan tracing terkait penyebaran kasus ini. Adapun tracing tersebut dilakukan oleh Puskesmas melalui koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.

Baca Juga: Mengapa Murid Sekolah Harus Seragam? Ini Penjelasan Johan Wahyudi, Direktur EDU TC

"Sudah kita tracing, bahkan sudah dilakukan misalnya sekolah itu kena, misalnya kelas A. Itu kita lakukan tracing, terus guru juga semua ditracing. Jadi semua kita tracing, dan itu dilakukan oleh Dinkes, melalui Puskesmas," ucap Inayatullah.

Di Kecamatan Mustikajaya

Sementara itu dari pemantauan POSJAKUT di daerah Mustikajaya, salah satu dari 12 kecamatan di Kota Bekasi, juga diterapkan bagi sekolah TK dan PAUD.

Baca Juga: Guru, Kepsek dan Sekolah TK PAUD di Mustikajaya, Ikut Pelaksanaan Bimbingan Supervisi Pendidikan

Pembelajaran yang selama ini yang sudah PTM, terpaksa harus diganti dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Terutama bagi TK dan PAUD -- di mana termasuk Pendidikan Non Formal Informal (PNFI) -- yang lokasi sekolahnya berada di zona merah.

Menurut keterangan dari pengelola TK dan PAUD setempat, mereka disarankan oleh pihak Unit Pelaksana Pendidikan (UPP) untuk PJJ jika sekolahnya berada di zona merah.

Baca Juga: TK dan PAUD Mutiara Al-Falah Mustikajaya Bekasi, Terima Observasi Mahasiwi dari UPI Serang

"Maka sekolahnya harus diliburkan dari kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) diganti PJJ atau daring," kata Ibu Rabiah, salah satu Kepala TK PAUD.

Di Mustikajaya, dilaporkan ada satu keluarga terdiri dari ayah, anak kedua, ketiga dan terakhir ibunya terpapar Covid-19. Kebetulan lagi, rumahnya tak jauh dari sekolah TK PAUD tempat anaknya sekolah.

Di komplek perumahan tersebut, dilaporkan tercatat ada 8 orang di satu wilayah RW yang terpapar Covid19.***

Editor: Nur Aliem Halvaima

Tags

Terkini

Terpopuler