POSJAKUT - Siapa yang tidak kenal dengan makanan Pecal atau Pecel? Makanan -- di antara dari bahan sayur-sayuran dan pedas ini -- ada di beberapa daerah meski namanya berbeda-beda.
Di Jakarta misalnya, dikenal dengan sebutan Pecel (pecel lele atau ayam), di Makassar sebutannya Paccala. Di daerah Batak khususnya Mandailing, namanya Pecal.
Lalu bagaimana Pecal bagi lidah orang Batak Mandailing, Seperti apa cita rasa mereka? Berikut cerita Imran Nasution kepada POSJAKUT, Minggu 6 Maret 2022.
"Pecal itu mengingatkan aku ke kampung," kata Imran, wartawan senior mantan awak koran Mitra Desa, grup media Pikiran Rakyat Bandung, memulai ceritanya.
Baca Juga: Berwisata Kuliner Sambil Bermain dengan Kelinci di Karanganyar, Cocok Bagi yang Bawa Balita
"Waktu aku tinggal di kampung. Aku paling senang makan pecal. Biasanya, pada malam Ahad, anak anak remaja bisa ngumpul di warung," kata Imran, yang kini bermukim di salah satu perumahan di Kota Bekasi.
Seperti biasanya, ada malam Ahad (Minggu), besoknya pekan jadi tidak pergi ke ladang. Libur. Karena biasanya petani justru sedang munjual hasil hasil pertanian, seperti kopi, karet, dan sayur-sayuran.
Malam itu, kata Imran, pemilik warung (lopo) kata orang Batak Mandailing, sibuk menyiapkan aneka makanan untuk dijual pada hari pekan besok.
Baca Juga: Mengenal Kuliner Khas Betawi di Jakarta dan Tempat yang Menyediakan Menu Icip Icip
Artikel Rekomendasi