Kebab dari Persia atau Turki? Kini 'Menjamur' sebagai Kuliner yang Banyak Diminati Milenial

- 6 Februari 2022, 18:00 WIB
Kebab Goceng  di Jl. Percetakan Negara, Jakarta Pusat
Kebab Goceng di Jl. Percetakan Negara, Jakarta Pusat /Nur Aliem Halvaima/foto YouTube : @NurTerbit/PosJakut

"Bagi jamaah umroh atau haji, sering borong Kebab yang dijajakan di depan masjid Nabawi, Medinah, gede-gede lagi dagingnya," kata Siti Harfiah, blogger yang pulang umroh, beberapa tahun lalu.

Baca Juga: HUMOR NETIZEN : Sakit Vertigo dan Istilah Bahasa Inggris

Kebab awalnya menggunakan daging domba atau kambing sebelum akhirnya beralih pada daging sapi dan ayam seperti saat ini.

Di Indonesia hidangan ini sering disalah-namakan dengan "kebab", padahal Kebab adalah hidangan lain yang berupa daging campuran dengan beberapa sayuran ditusuk seperti sate. Kalau daging yang dibungkus dengan roti Pita (roti arab yang bulat), itu sebenarnya bernama "Shawarma", bukan kebab.

Dari sisi cita rasa, kebab sebetulnya hampir mirip dengan burger yakni sama-sama roti dengan isian daging. ... Bedanya lagi, potongan daging kambing, sapi atau ayam ini ditusuk lalu dibakar atau biasa disebut shis kebab.

Baca Juga: TAUSIYAH : Apakah KDRT Dibolehkan dalam Islam?

Salah satu pemilik franchise di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jefri Suyanto mengatakan, warna hitam legam pada kulit kebab berasal dari kluwek. 

Bahan yang juga digunakan untuk memberikan warna hitam pada masakan khas Jawa Timur, rawon.

"Kebab, tidak digoreng dengan sistem deep fried. Dagingnya juga lebih terjamin. Kita tinggal menambahkan banyak sayuran untuk isinya," ujar Jefri.

Baca Juga: UPDATE! Dugaan Korupsi Walikota Bekasi Nonaktif Rahmat Effendi, Giliran Sekda, Asda dan Lurah Diperiksa KPK

Halaman:

Editor: Nur Aliem Halvaima


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x