Makanan Pecal Bagi Lidah Orang Batak Mandailing, Seperti Apa? Ini Pengakuan Mereka!

6 Maret 2022, 11:15 WIB
Kopi dan Pecal khas Mandailing Palas, racikan Sunardi Siregar, asal Sibuhuan Padanglawas kini ada di Mustikajaya Kota Bekasi /Nur Aliem Halvaima /foto : Imran Nasution / Posjakut

POSJAKUT - Siapa yang tidak kenal dengan makanan Pecal atau Pecel? Makanan -- di antara dari bahan sayur-sayuran dan pedas ini -- ada di beberapa daerah meski namanya berbeda-beda.

Di Jakarta misalnya, dikenal dengan sebutan Pecel (pecel lele atau ayam), di Makassar sebutannya Paccala. Di daerah Batak khususnya Mandailing, namanya Pecal.

Lalu bagaimana Pecal bagi lidah orang Batak Mandailing, Seperti apa cita rasa mereka? Berikut cerita Imran Nasution kepada POSJAKUT, Minggu 6 Maret 2022.

"Pecal itu mengingatkan aku ke kampung," kata Imran, wartawan senior mantan awak koran Mitra Desa, grup media Pikiran Rakyat Bandung, memulai ceritanya.

Baca Juga: Berwisata Kuliner Sambil Bermain dengan Kelinci di Karanganyar, Cocok Bagi yang Bawa Balita

"Waktu aku tinggal di kampung. Aku paling senang makan pecal. Biasanya, pada malam Ahad, anak anak remaja bisa ngumpul di warung," kata Imran, yang kini bermukim di salah satu perumahan di Kota Bekasi.

Seperti biasanya, ada malam Ahad (Minggu), besoknya pekan jadi tidak pergi ke ladang. Libur. Karena biasanya petani justru sedang munjual hasil hasil pertanian, seperti kopi, karet, dan sayur-sayuran. 

Malam itu, kata Imran, pemilik warung (lopo) kata orang Batak Mandailing, sibuk menyiapkan aneka makanan untuk dijual pada hari pekan besok. 

Baca Juga: Mengenal Kuliner Khas Betawi di Jakarta dan Tempat yang Menyediakan Menu Icip Icip

Ada cendol, ada, kue-kue, ada goreng pisang dan aneka makanan lainnya, termasuk Pecal. 

Pecal adalah makanan favorit. Pecal di kampung, racikannya terdiri dari daun singkong, pepaya yang diiris, toge, jantung pisang, kacang panjang, dan tentu mie Medan. Bumbu kacang pedas. 

Sudah lebih dari 30 tahun Imran tak lagi menikmati Pecal seperti itu. Tiba tiba dia dapat informasi kalau di Jalan Asem, Kelurahan Mustika Jaya, Kota Bekasi, ada warung makan masakan Mandailing Palas, milik Sunardi Siregar, asal Sibuhuan Padanglawas.

Baca Juga: UNIK : Turnamen Sepakbola Sekalian Wisata Kuliner Gaya Walikota Solo Gibran: Siap Tengkleng dan Nasi Liwet!

Siregar sudah lebih 1 tahun membuka warung makan dengan masakan khas Mandailing dan Padanglawas. 

Selain jual nasi dengan masakan Mandailing, Siregar juga jualan Pecal khas Sibuhuan. Imran Nasution langsung berminat mengunjungi warungnya itu. 

Meski agak jauh dari rumahnya, Imran meluncur dengan motor tuanya. 

Baca Juga: SOSOK LEGENDARIS : Mengenang Haji Daeng Laddu, Peracik Kuliner Coto Makassar dari Kota Pare-pare Sulsel

Setelah sampai di Perempatan Asam, Imran diberi petunjuk menuju arah pemakaman Padurenan, tak jauh dari gerbang perumahan Dukuh Zamrud.

"Di sana aku milihat plang bertuliskan rumah makan Mandailing - Palas. Akupun mampir," ucap Imran yang juga pernah jadi wartawan Harian Pelita Jakarta ini.

Setelah meminta kopi, Imran menanyakan menu apa saja yg ada. Sunardi Siregar pemilik warung mengatakan, menu makan hari itu ada ikan lele yang disale (tingkalang), ikan mas saleh yang digule, daun singkong tumbuk. 

Baca Juga: Mampir di Markobar Cikini Jakarta Pusat, Usaha Kuliner Putra Bungsu Presiden Jokowi, Sang Pisang!

Untuk menu ikan Haporas, Siruan dan Baung kebetulan sudah habis. Dan jenis ikan Haporas, Siruan, Lelan, tidak selalu ada. 

"Kalau ada lagi biasanya aku diberitahu" kata Imran Nasution.

Makanan lain yang disajikan, ada Pecal dan Mie Sop (ini istilah Medan) mie rasa sop. Pecalnya "made in" Sibuhuan, kata siregar bercanda. 

"Ok, aku minta pecal," jawab Imran. Setelah menunggu beberapa saat, pesanan Pecal pun datang. 

Baca Juga: Kebab dari Persia atau Turki? Kini 'Menjamur' sebagai Kuliner yang Banyak Diminati Milenial

Dari harumnya, mengingatkan Imran ke kampung halamannya di Pagaranbira. Tahun 1976, ketika itu Imran baru beranjak remaja. 

"Aku nikmati pecal itu. Rasanya benar benar nikmat. Senikmat Pecal di kampungku," kata Imran.

Karena merasa puas, Imran pun minta dibuatkan dua porsi lagi dan dibungkus untuk dibawa pulang ke rumah. 

Baca Juga: La Piazza, Tempat Kuliner Asyik di Kelapa Gading

Sesampainya, dia beritahu keluarganya kalau Imran bawa Pecal khas Sibuhuan Padanglawas. 

"Istriku langsung nyerbu haha...," kata Imran Nasution, sambil tertawa.**"

Editor: Nur Aliem Halvaima

Tags

Terkini

Terpopuler