TAUSIYAH : Bolehkah Qadha Puasa Syawal di Bulan Dzul Qa’dah?

- 25 Mei 2022, 05:49 WIB
ILUSTRASI : Berbagai  jenis makanan dan buah yang bisa dijadikan takjil
ILUSTRASI : Berbagai jenis makanan dan buah yang bisa dijadikan takjil /Nur Aliem Halvaima /Foto : istimewa/ POSJAKUT /

Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menguatkan pendapat yang ketiga, dimana jika seorang luput dari puasa enam hari di bulan Syawal maka tidak perlu lagi untuk melakukannya (mengqadha’) di bulan setelahnya. Beliau berkata:

ولا يشرع قضاؤها بعد انسلاخ شوال ؛ لأنها سنة فات محلها ، سواء تركت لعذر أو لغير عذر

“Tidak disyariatkan untuk mengqadha’nya setelah berlalunya bulan Syawal. Karena puasa tersebut hukumnya hanya sunnah dan waktunya sudah lewat, sama saja apakah puasa tersebut ditinggalkan karena udzur ataupun bukan karena udzur.” (Majmu’ Fatawa Asy-Syaikh Ibn Baz: 15/389).

Baca Juga: TAUSIYAH : Batas Boleh Tidaknya Shalat Berjamaah

Oleh sebab itu, berdasarkan pendapat yang dikuatkan oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah maka tidak perlu melakukan qadha puasa enam Syawal apabila memang sudah lewat waktunya. Wallahu a’lam.

Referensi: Diringkas dari artikel Islamqa.info dengan judul Man Fatahu Shiyamu As-Sit Min Syawwal Hal Yashumuha fi Dzi Al-Qa’dah (ditulis : Zahir Al Minangkabawi).

WaLLAAHUa'lam.***

(diolah dari TAUSYIAH Dra. Hj. Fatamorgana Djufrie Tambora, dosen Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar Sulawesi Selatan).

Halaman:

Editor: Nur Aliem Halvaima

Sumber: islamqa.info


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah