Ibnu Hajar Al-Makkiy dalam kitab Tuhfah Al-Muhtaj (3/456) mengatakan:
من صامها مع رمضان كل سنة تكون كصيام الدهر فرضا بلا مضاعفة ، ومن صام ستةً غيرها كذلك تكون كصيامه نفلا بلا مضاعفة
"Barang siapa yang melakukannya bersama Ramadhan (pada bulan Syawal) maka setiap puasa sunnah tersebut pahalanya seperti puasa wajib setahun penuh tanpa mudha’afah (pelipat gandaan)"
"Sedangkan barangsiapa yang melakukannya di luar bulan Syawal maka pahalanya seperti pahala puasa sunnah tanpa mudha’afah."
Baca Juga: TAUSIYAH : Tetangga Ahli Surga
▪️ Ketiga, Madzhab Hanbali yaitu keutamaan puasa enam hari terbebut hanya dapat diperoleh apabila dilakukan di bulan Syawal.
Disebutkan dalam kitab Kasyf Al-Qana’ (2/338):
ولا تحصل الفضيلة بصيامها أي : الستة أيام في غير شوال ، لظاهر الأخبار
“Keutamaannya tidak dapat diperoleh dengan melakukannya, maksudnya: melakukan puasa enam hari di luar bulan Syawal desebabkan makna zhahir dari hadits.”
Pendapat yang lebih kuat:
Artikel Rekomendasi