Network
POSJAKUT — Perang Yaman semakin berkecamuk. Tidak hanya warga sipil, beberapa migran–khususnya dari Ethiopia–juga terancam keselamatannya.
Organisasi migran IOM (International Organisation for Migration) mengatakan bahwa sekitar 27.700 migran dari Ethiopia berada di Yaman pada 2021.
“Migran yang transit atau terdampar di Yaman adalah beberapa dari mereka yang paling terpengaruh oleh memburuknya situasi kemanusiaan di negara itu,” kata Christa Rottensteiner, kepala misi IOM di Yaman.
Baca Juga: Bekas Peninggalan Kuil Hindu, Akses Jamaah Masjid Gyanvapi Dibatasi!
Migran yang terjebak dalam perang tersebut sebagian besar merupakan mereka yang sedang transit dalam perjalanan menuju Arab Saudi untuk mencari pekerjaan.
Selasa, 24 Mei 2022, PBB berencana untuk menolong setidaknya 6.750 migran Ethiopia dari perang yang sedang meletus di sana agar dapat pulang ke tanah air mereka.
Mewakili PBB, UNMA (Agensi Migrasi PBB) akan menyusul IOM yang telah lebih dahulu mengerjakan misi penyelamatan migran itu.
IOM telah mengirim pulang sebanyak 600 migran Ethiopia, termasuk beberapa anak tanpa wali, dari Yaman dengan tiga penerbangan sejauh ini.
Estimasi anggaran yang dikeluarkan PBB untuk misi ini sebesar $7,5 juta USD atau sekitar 110 miliar IDR, dilansir dari SFGate.***
Artikel Rekomendasi