Network
POSJAKUT - Praktisi hukum menilai ada beberapa kejanggalan yang menjadi sorotan publik dalam peristiwa terbunuhnya Brigadir Joshua, di rumah dinas Kadiv Propam, Komplek Polri, Duren Tiga, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Salah satu praktisi hukum tersebut adalah Advokat Juju Purwantoro, Ketua Bidang Hukum & Advokasi, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Parpol UMMAT, kepada POSJAKUT, Sabtu 3 September 2022.
"Tampaknya ada misteri hukum dalam kasus peristiwa terbunuhnya Brigadir Joshua (BJ)," kata Advokat Juju Purwantoro ini.
Juju kemudian mengutip ungkapan yang cukup terkenal, 'Inde datae leges be fortior omnia posset' - hukum dibuat, jika tidak orang yang kuat akan mempunyai kekuasaan tidak terbatas.
Baca Juga: Benarkah Brigjen Hendra Kurniawan Tak Terlibat Perusakan CCTV dalam Kasus Brigadir J?
Juju juga menyoroti ramainya isu masyarakat, dari mulai kronologi pembunuhan BJ, penetapan status tersangka Ferdy Sambo (FS) dan rekonstruksi pembunuhan BJ yang berdampak polemik di masyarakat.
"Kasus FS tersebut sangat menjadi perhatian publik (public interest), tidak kurang telah melibatkan sekira 100 orang aparat polisi menjadi terperiksa Dewan Kehormatan Kepolisian," kata Juju Purwantoro.
Menurut Vice Presiden Ewan Pimpinan Pusat Kongres Advokat Indonesia (DPP KAI) ini, setidaknya ada beberapa kejanggalan yang menjadi sorotan publik dalam peristiwa hukum kasus Brigadir Joshua tersebut, antara lain:
- Sejauh mana kemungkinan terlibatnya Kapolda Metro Jaya (Fadil Imran), contoh dalam tragedi dibunuhnya 6 laskar FPI di Km50, karena dalam penanganan kasus tersebut keduanya secara bersama turut menanganinya.
Artikel Rekomendasi