"Saya menikmati suasana belajar yang kondusif dan mencerahkan di Amerika," kata Saleh Mude tentang kesannya terhadap negeri Uncle Sam (negara Paman Sam) itu.
Baca Juga: Imam Masjid di Amerika Serikat Gugat Petugas Bandara ke Pengadilan Karena Terus Menanyai Agama
Sebagai seorang Muslim, katanya, dia telah melihat dan membaca sepenggal sejarah, pejuang- pejuang awal Islam, realita dan pengalaman atau suka-duka orang-orang Islam (Muslim) di Amerika, terutama di kota New York dan Hartford.
Di antaranya, Saleh Mude telah menemukan data hasil survei Gallup tahun 2016, menunjukkan bahwa jumlah orang Muslim di Amerika, hingga hari ini, belum mencapai angka 1,5% (persen) atau 3 juta dari 300 juta, jumlah total penduduk Amerika.
Mayoritas penduduk Amerika menganut agama Kristen, mencapai 73,7%, disusul oleh kelompok orang-orang yang tidak ingin mengetahui agama, disebut komunitas agnostik atau atheis, 20,8%.
Disusul non-Kristen seperti agama Mormon, Hindu, Buddha, Konghucu, dll, 7,9%, kemudian penganut Yahudi 2,1% dan umat Islam, 0,8%.
Baca Juga: Perayaan Imlek dan Cap Go Meh, Cerita Orang Bekasi Ketika Pulang dari China
Data tersebut, kata pria kelahiran Sedenreng Rappang (Sidrap) Sulawesi Selatan ini, tentu mengalami perubahan setelah lima tahun.
Jumlah penduduk Amerika per tahun 2021, sudah mencapai 3.32 juta, terbesar ketiga setelah Cina, 1,44 miliar dan India, 1,4 miliar, dan Indonesia urutan keempat setelah Amerika, 276 juta orang (Bersambung).***
Artikel Rekomendasi