RAMADHAN DI AMERIKA (1) : Jumlah Masjid Meningkat, 3 Di Antaranya Milik Orang Bugis

- 19 April 2022, 21:59 WIB
Muhammad Saleh Mude, mahasiswa Indonesia yang melanjutkan kuliah di Amerika
Muhammad Saleh Mude, mahasiswa Indonesia yang melanjutkan kuliah di Amerika /Nur Aliem Halvaima /Foto : dok Saleh Mude - AM / Posjakut

POSJAKUT - Jumlah masjid sebagai tempat ibadah orang Islam di New York Amerika Serikat (AS), saat ini meningkat. 

Sebelum peristiwa 9/11, 2001 yang juga dikenal dengan peristiwa pengeboman World Trade Center, hanya ada 40-an kini jumlahnya meningkat 10 kali lipat.

"Kini, jumlahnya sudah mencapai 400 lebih masjid, meningkat sepuluh kali lipat, termasuk 3 masjid milik orang Indonesia," kata Muhammad Saleh Mude kepada POSJAKUT, Selasa 19 April 2022.

Data tersebut, kata Saleh Mude, berdasarkan informasi dari salah seorang temannya sesama diaspora asal Indonesia, yakni Syaiful Hamid, Ketua KKSS New York, yang sudah lebih 40 tahun di Amerika.

KKSS adalah singkatan dari Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan, organisasi kedaerahan sebagai paguyuban perantau asal Sulsel di dalam dan di luar negeri.

Baca Juga: Puasa Ramadhan di Amerika, Begini Cerita Saleh Mude, Mahasiswa Asal Indonesia

Saleh Mude mengungkapkan, Masjid Al-Hikmah di Amerika saja misalnya, bisa menampung 400 orang, dan Masjid Nurul Amirul Mukminin I dan II, milik orang Bugis, Sulawesi Selatan.

Sekedar diketahui, Saleh Mude adalah mahasiswa asal Indonesia. Saat ini mengambil program master dan philosophy doctor di kampus Hartford International University (HIU) for Religion and Peace di bidang Interreligious Studies, Hartford, Connecticut, USA.

Bersama keluarga, istri dan anaknya, Saleh Mude sudah lebih delapan bulan di kota Hartford, Connecticut, Amerika Serikat melanjutkan studi dengan scholarship dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. 

"Saya menikmati suasana belajar yang kondusif dan mencerahkan di Amerika," kata Saleh Mude tentang kesannya terhadap negeri Uncle Sam (negara Paman Sam) itu.

Baca Juga: Imam Masjid di Amerika Serikat Gugat Petugas Bandara ke Pengadilan Karena Terus Menanyai Agama

Sebagai seorang Muslim, katanya, dia telah melihat dan membaca sepenggal sejarah, pejuang- pejuang awal Islam, realita dan pengalaman atau suka-duka orang-orang Islam (Muslim) di Amerika, terutama di kota New York dan Hartford. 

Di antaranya, Saleh Mude telah menemukan data hasil survei Gallup tahun 2016, menunjukkan bahwa jumlah orang Muslim di Amerika, hingga hari ini, belum mencapai angka 1,5% (persen) atau 3 juta dari 300 juta, jumlah total penduduk Amerika. 

Mayoritas penduduk Amerika menganut agama Kristen, mencapai 73,7%, disusul oleh kelompok orang-orang yang tidak ingin mengetahui agama, disebut komunitas agnostik atau atheis, 20,8%. 

Disusul non-Kristen seperti agama Mormon, Hindu, Buddha, Konghucu, dll, 7,9%, kemudian penganut Yahudi 2,1% dan umat Islam, 0,8%. 

Baca Juga: Perayaan Imlek dan Cap Go Meh, Cerita Orang Bekasi Ketika Pulang dari China

Data tersebut, kata pria kelahiran Sedenreng Rappang (Sidrap) Sulawesi Selatan ini, tentu mengalami perubahan setelah lima tahun. 

Jumlah penduduk Amerika per tahun 2021, sudah mencapai 3.32 juta, terbesar ketiga setelah Cina, 1,44 miliar dan India, 1,4 miliar, dan Indonesia urutan keempat setelah Amerika, 276 juta orang (Bersambung).***

Editor: Nur Aliem Halvaima


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini