KKP Berhasil Menguak Arkeologi Maritim Tidore Kepulauan

- 31 Desember 2021, 07:00 WIB
Plt. Kepala  Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), Kusdiantoro, memaparkan hasil temuan Arkeologi Maritim Tidore Kepulauan
Plt. Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), Kusdiantoro, memaparkan hasil temuan Arkeologi Maritim Tidore Kepulauan /Kementerian Kelautan dan Perikanan

Selain itu, 1 jenis keramik dari masa Kaisar Tianqi (1620-1627) bermotif seorang pemusik dengan alat musik tradisional yang biasanya diekspor oleh Tiongkok ke Jepang. Terdapat pula keramik putih polos berbentuk mangkok dan piring.

Untuk Situs Tongowai, terletak di Kelurahan Tongowai, Kecamatan Tidore Selatan. Situs Tongowai terletak di kedalaman 30-42 m dengan visibility jernih 10-25 m.

Temuan artefak berupa sebuah meriam dan sejumlah fragmen guci gerabah. Meriam besi yang tampak utuh ditemukan di kedalaman 37-42 m.

Meriam saat ini terkubur lebih dari setengah ukurannya dalam posisi miring sekitar 6o° dengan mulut meriam menghadap ke timur. Beberapa bagian meriam telah tertutup sedimen.

"Situs Tongowai sangat mudah diakses oleh penyelam dan dapat diakses dengan menggunakan perahu maupun langsung dengan Beach Entry dari belakang perumahan penduduk di Kelurahan Tongowai," terang Nia.

Melalui sejumlah temuan peninggalan sejarah itu semakin membuktikan secara fisik, bahwa Kota Tidore berperan penting sebagai Kosmopolis Rempah Nusantara.

Juga membuktikan sebagai titik sentral dalam jaringan pelayaran dan perdagangan internasional di Jalur Rempah dan Jalur Sutra Laut.

Kedua jalur ini yang menghubungkan dunia timur dan barat yang berkontribusi besar bagi sejarah maritim Indonesia dan dunia.

Ada pun temuan yang dimaksud yaitu situs peninggalan bawah laut di Soasio dan Tongowai serta keberadaan beberapa landmark bersejarah di Tidore.

Juga situs pendaratan kapal Trinidad dan Victoria yang merupakan 2 dari 5 armada kapal Spanyol yang dipimpin Ferdinan Magellan dan Juan Sebastian Elcano dalam Ekspedisi Menjelajahi Bumi yang Pertama di Pantai Rum.

Halaman:

Editor: Tety Polmasari


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini