Menteri Bintang: Peringatan Hari Ibu Momentum Pengakuan Eksistensi Kontribusi Aktif Kaum Perempuan

- 22 Desember 2021, 15:45 WIB
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga, saat memberikan sambutan pada Peringatan Hari Ibu ke-93, Rabu, 22 Desember 2021
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga, saat memberikan sambutan pada Peringatan Hari Ibu ke-93, Rabu, 22 Desember 2021 /Tangkapan layar/Tety Polmasari

POSJAKUT – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA), Bintang Puspayoga "merayakan" Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-93, Rabu, 22 Desember 2021.

Menurutnya, PIH adalah momentum peringatan atas keterlibatan dan peran nyata kaum perempuan Indonesia sejak jaman perjuangan hingga kini.

“Peringatan Hari Ibu ke-93 bentuk apresiasi bagi semua perempuan Indonesia, atas peran, dedikasi, serta kontribusinya bagi keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara," kata Menteri Bintang.

Baca juga: Kunjungi Kerajinan Anyaman di Bantul, Perajinnya Mbah-Mbah, Menteri Bintang: Tangguh, Produktif, Mandiri

Itu sebabnya, esensi PHI tidaklah sekedar mengucapkan terima kasih atas jasa ibu yang memang begitu istimewa bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Tetapi PHI bertujuan mendorong semua pemangku kepentingan dan masyarakat untuk memberikan perhatian dan pengakuan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan.

Menteri Bintang mengemukakan hal itu saat konferensi persnya secara virtual di Dalem Jayadipuran, Yogyakarta. Tempat ini adalah
tempat berlangsungnya Kongres Perempuan Pertama pada 22 Desember 1928.

Baca juga: Perempuan Inspirasi Indonesia 2021, Menteri Bintang: Berikan Kekuatan bagi Pembangunan Bangsa

Menurut Menteri Bintang, lokasi ini dipilih untuk mengajak masyarakat mengenang dan menghargai sepak terjang perempuan pejuang di masa pergerakan.

Saat itu, sebanyak 30 organisasi perempuan dan sekitar 1000 peserta berkumpul untuk menyatukan agenda perjuangan perempuan sebagai agenda perjuangan Bangsa Indonesia.

“Dalem Jayadipuran ini saksi sejarah perjuangan pergerakan kaum perempuan Indonesia pada Kongres Perempuan Pertama yang menandai babak baru bangkitnya gerakan perempuan Indonesia," ujarnya.

Halaman:

Editor: Tety Polmasari


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x