Menag Buka Kongres SI, Spirit Qurani Harus Menjadi Rujukan Utama dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

- 4 Desember 2021, 06:22 WIB
Mewakili Presiden, Menag Yacut C.Qoumas,  membuka kongres SI di Surakarta.  Menag ingatkan peran SI yang  banyak melahirkan tokoh-tokoh penting yang berperan dalam kemerdekaan, SI juga banyak menelurkan ide dan gagasan kebangsaan.
Mewakili Presiden, Menag Yacut C.Qoumas, membuka kongres SI di Surakarta. Menag ingatkan peran SI yang banyak melahirkan tokoh-tokoh penting yang berperan dalam kemerdekaan, SI juga banyak menelurkan ide dan gagasan kebangsaan. /Kemenag.go.id/

-Baca Juga: Kapolri Terbitkan Peraturan Pengangkatan 57 ex KPK Jadi ASN, Begini Ocehan Mantan Anggota Ombudsman

Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar, Indonesia dianugerahi kekayaan dan keberagaman alam yang sangat indah.

Indonesia, lanjut Menag Yaqut C.Qoumas, adalah model beragama yang menjunjung tinggi persatuan dan menempatkan persamaan lebih utama daripada perbedaan. Inilah prinsip-prinsip bernegara yang telah diwariskan para pendahulu.

"Syarikat Islam adalah bagian dari dinamika kebangsaan itu. Lahir dengan gagasan dan spirit dakwah, Syarikat Islam telah mengambil peran yang sangat luas dalam perjuangan dan pembangunan kemerdekaan," ujarnya.

Bukan hanya melahirkan tokoh-tokoh penting yang berperan dalam kemerdekaan, SI juga banyak menelurkan ide dan gagasan kebangsaan yang sangat strategis bagi penguatan tata kehidupan bangsa Indonesia.

Syarikat Islam telah menempatkan dirinya sebagai komunikator dan menjadikannya sebagai media sosialisasi umat Islam dalam bidang pendidikan, ekonomi dan politik.

Di mata Menag, Syarikat Islam memegang peranan penting pemberdayaan masyarakat yang maju dan terbuka menciptakan kesadaran umat untuk menjadi bagian NKRI.

-Baca Juga: LPOI Desak Menteri Nadiem Cabut Permen Penanganan Kekerasan Seksual

Hal ini tergambar jelas dalam trilogi SI: Sebersih-bersih Tauhid, Setinggi-tinggi Ilmu, dan Sepandai-pandai Siasah.

"Saya mengajak kita semua, keluarga besar Syarikat Islam, untuk terus menjalin persahabatan dan kerjasama serta menjaga kerukunan antar umat beragama dalam ikatan ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basyariyah dalam bingkai NKRI," kata Menag

Halaman:

Editor: Ramli Amin


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini