Ketua PHRI Sulsel, Anggiat: Pengelola Harus Kreatif, Tak Mesti Hotel Dijual Karena Pandemi

- 3 Desember 2021, 23:30 WIB
Ketua PHRI Sulsel, Anggiat Sinaga
Ketua PHRI Sulsel, Anggiat Sinaga /Nur Aliem Halvaima/Mahaji Noesa/Bugispos

POSJAKUT - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulawesi Selatan, Anggiat Sinaga mengakui, efek pandemi membuat semua lini usaha babak belur. Termasuk dunia usaha perhotelan di Kota Makassar. Banyak hotel berbintang ditawarkan untuk dijual atau dikontrakkan.

"Untuk bertahan di masa pandemi sekarang, pengelola hotel dan restoran harus lebih kreatif untuk mengemas jualannya," tutur Anggiat, Sabtu 4 Desember 2021.

Baca Juga: Diterpa Pandemi, Banyak Hotel Dijual Diam-diam di Kota Makassar

General Manager Hotel Claro Makassar ini menunjuk contoh, seperti Hotel Claro Makassar, berstatus hotel bintang 4 tapi berani jual sambal, jual menu-menu frozen, menyediakan layanan antigen dan PCR.

“Selain itu, pengelola harus kreatif kendalikan biaya operasional,” tandasnya. “Kita semua tentu optimis kondisi akan lebih baik di tahun 2022 nanti, berharap tidak ada lagi pandemi gelombang-gelombang berikutnya,” tutur Anggiat.

Tak hanya hotel, kata Anggiat, sejumlah pondok dan homestay di berbagai lokasi dalam wilayah kota Makassar, kini ditemukan dalam daftar properti hunian yang mau dijual saat ini.

Baca Juga: Top 5 Tangga Lagu di Spotify Minggu Terakhir Bulan November

Saat ini, kata Anggiat, di Makassar ada 325 hotel bintang dan non bintang dengan jumlah kamar sekitar 15.000 kamar.

Owner Losari Group Hotel, Arwan Tjahyadi pun mengakui kondisi pandemi membuat beberapa pemilik hotel tidak sanggup lagi melanjutkan bisnisnya.

Halaman:

Editor: Nur Aliem Halvaima


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x