Menteri Suharso Monoarfa: Tugas Besar Bangsa Indonesia adalah Melakukan Transformasi Ekonomi

25 Agustus 2022, 22:30 WIB
Menteri Suharso Monoarfa di Webinar Nasional: Tugas Besar Bangsa Indonesia adalah Melakukan Transformasi Ekonomi /Nur Aliem Halvaima /Foto : Humas Universitas Paramadina/ POSJAKUT /

POSJAKUT - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas DR (H.C.) H. Suharso Monoarfa mengatakan tugas besar bangsa Indonesia adalah melakukan transformasi ekonomi Indonesia.

"Tugas besar bangsa Indonesia adalah melakukan transformasi ekonomi Indonesia ini untuk mengangkat trajectory ekonomi, bukan hanya pemulihan ekonomi saja," kata Monoarfa.

Itu disampaikannya saat memberikan keynote speech Webinar Nasional Transformasi Ekonomi Pasca Covid-19 Untuk Meningkatkan Kesejahteraan yang diselenggarakan Universitas Paramadina bekerjasama dengan Asosiasi Profesor Indonesia (API) di Jakarta, Kamis 25 Agustus 2022.

Hadir memberikan sambutan Prof. Didik J. Rachbini - Rektor Universitas Paramadina dan Prof. Dr. Ari Purbayanto, Ketua Umum Asosiasi Profesor Indonesia (API). 

Baca Juga: Bappenas Akan Hapus Program UMKM di Delapan Kementerian dan Lembaga, Ternyata Ini Alasannya

Bertindak sebagai narasumber webinar Prof. Dr. Didin S. Damanhuri, Guru Besar dan pengajar Universitas Paramadina, Prof. Marsuki, DEA - Guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin serta Amalia Adininggar Widyasanti, Ph.D - Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas dan dimoderatori Dr. Handi Risza. 

"Pemulihan ekonomi bersifat jangka pendek yakni intervensi dari sisi permintaan (demand side). Yakni menjaga daya beli dengan bansos, subsidi dan lain-lain. Kemudian menciptakan permintaan dengan peluang kerja dan kebutuhan suplai barang/jasa." terang Menteri Suharso.

Sedangkan transformasi ekonomi bersifat jangka menengah dan panjang, yakni intervensi sisi produksi (production side). Total factor productivity, produktivitas modal, produktivitas tenaga kerja.

"Berdasarkan perhitungan sejak 2010 kita sudah menikmati bonus demografi, dimana angka dependency ratio kita sudah dibawah 50. Tapi 2038-2039 titik kritis dimana kita akan kembali lagi diatas 50". 

Baca Juga: Tak Ingin IKN Jadi Kota Tanpa Judul, Bappenas Siap Implementasikan ke Dunia Metaverse

"Window opportunity kita sebenarnya di tahun 2010-2037. Kita tidak memanfaatkan pada 10 tahun sebelumnya dan kita sekarang di tengahnya. Indonesia diharapkan dapat menjadi negara High Income dalam waktu 15-17 tahun ke depan." katanya. 

Lebih lanjut Menteri Suharso menjelaskan 6 (enam) strategi besar transformasi ekonomi Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan, yakni: SDM berdaya saing dan sejahtera, produktivitas sektor ekonomi, ekonomi hijau, transformasi digital, integrasi ekonomi domestik dan pengembangan IKN.***

 

Editor: Nur Aliem Halvaima

Tags

Terkini

Terpopuler