Kuliah Zoom BPP KKSS, Imam Shamsi Ali: Ramadhan Adalah Bulan Restorasi Keimanan

27 April 2022, 05:25 WIB
Imam Islamic Center New York, Shamsi Ali /Nur Aliem Halvaima /nusantarafoundation.org / pikiranrakyat.bekasi.com / Posjakut

POSJAKUT - Imam Shamsi Ali, Imam di Islamic Center dan Direktur Jamaica di Muslim Center New York Amerika mengatakan, kehidupan ini berlalu dan berputar begitu cepat. 

Karena itu, mari kita persiapkan diri dengan memperbanyak bekal menuju kehidupan abadi, akhirat, dengan memperbanyak ibadah dan kebaikan.

Dengan memperbanyak bekal, kita berharap dapat merestorasi diri, terutama di bagian akhir Ramadhan tahun ini, yakni menjadi orang-orang yang bertakwa.

"Karena itu adalah predikat yang istimewa dan mulia, pembeda kita dengan orang lain di hadapan Tuhan," kata Imam Shamsi Ali, pria kelahiran Tana Toa, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan ini.

Baca Juga: Sekretaris Islamic Center KH Noer Alie Kota Bekasi, Ternyata Wartawan Senior, Ini Dia Profilnya!

Tausiyah tersebut disampaikan Imam Shamsi Ali pada kuliah Ramadhan via zoom, digelar Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (BPP KKSS).

Acara dipandu Ardhana Azis dan moderator, M. Saleh Mude, Selasa malam (Indonesia), atau Selasa pagi (Amerika), 26 April 2022.

Selanjutnya, Imam Shamsi Ali mengajak jamaah KKSS untuk merestorasi diri, terutama pada tiga aspek atau hal. 

Restorasi adalah istilah umum yang merujuk kepada pengertian pengembalian atau pemulihan sesuatu kepada bentuk dan kondisi semula, juga memiliki makna pemugaran.

Baca Juga: Ketum DMI Jusuf Kalla, Terima Bantuan Wakaf 2000 Al-Qur'an dari BPP KKSS Melalui Muchlis Patahna

Restorasi yang dimaksud Shamsi Ali, terutama pada tiga aspek atau hal. Pertama, fitra. Kita perlu selalu menjaga nilai kefitraan atau hakikat diri kita dari hawa nafsu. 

"Walaupun hawa nafsu itu penting, tapi harus dikontral dan dikendalikan," kata Shamsi Ali, dikenal juga sebagai tokoh Muslim Indonesia di New York, Amerika Serikat.

Perusahaan-perusahaan kelas dunia yang ada di Amerika itu seperti Wall Streat, Amazon, Tesla dan lain-lain. Itu semuanya ada dan berkembang karena nafsu atau spirit untuk meraih sesuatu. 

Kita juga akrab istilah “imsak” artinya pengendalian (diri), waktu pertanda kita mengawali ibadah puasa kita. 

Baca Juga: Acara 'Bekasi Mengaji' Digelar di Jalan Protokol Ahmad Yani, Rabu 27 April 2022, Dihadiri 1000 Orang Peserta

Sepanjang ayat-ayat Al-Qur’an tentang puasa pada Surah Al-Baqarah, kita temukan kalimat Allah dalam ayat 186: 

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat…” 

Ayat ini menjelaskan betapa istimewanya nilai amal kebaikan puasa di bulan Ramadhan. Allah telah menyatakan bahwa puasa itu untuknya. 

Kedua, restorasi tujuan kehidupan. Kita ini harus sadar bahwa tujuan hidup kita adalah mencari keridhaan Allah dan memperbanyak bekal menuju akhirat. 

Hidup ini adalah tempat transit atau jembatan menuju kehidupan abadi. Di Amerika ini banyak orang yang tidak mengetahui tujuan hidupnya padahal sudah memiliki uang dan harta yang banyak. 

Baca Juga: Direktur Pascasarjana PTIQ: Perbanyak Ibadah di Akhir Ramadhan Untuk Mendapat Ganjaran yang Berlipat

Akibatnya, mereka mencari kehidupan yang lain dan aneh, memilih pasangan sejenis misalnya, dan itu banyak jumlahnya dan dilegalkan, terang Shamsi Ali. 

Ketiga, restorasi dalam karakter kemanusiaan. Ini penting dan erat kaitannya dengan adab atau akhlak kita dalam bergaul dengan orang lain. 

Bagaimana menjaga hubungan baik dengan Allah, para nabi, sesama manusia, termasuk dengan diri sendiri, yakni menjaga pola makan dan minum agar kita tetap sehat dan panjang umur. 

Termasuk dalam menjaga hubungan baik dan menghargai sesama manusia. Kita ini hidup dengan bertemu beragam manusia, beda warna kulit, beda agama, dan beda bangsa. 

Baca Juga: HIKMAH PUASA: Ibadah Jangan Memberatkan Umat, Rasulullah SAW Pernah Marah

Satu yang membedakan kita adalah kualitas spiritual keimanan kita. Kita diperintahkan untuk saling kenal-mengenal seperti firman Allah dalam Al-Hujarat (49) ayat 13, kata Shamsi Ali. 

Memperbanyak teman dan memelihara hubungan baik dengan sesama dalam ajaran Islam disebut “silaturahmi.” 

"Sungguh beruntung orang-orang yang selalu merawat hubungan silaturahminya," kata Imam Shamsi Ali, kelahiran 5 Oktober 1967 ini.

Dialog dan Ketua Umum BPP KKSS

Di penghujung kuliah Ramadhan, Imam Shamsi Ali membuka dialog atau tanya-jawab, dan diisi sambutan dan ucapan terima kasih oleh Ketua Umum BPP KKSS, H. Muchlis Patahna.

Baca Juga: Ketua IWSS, Yeane Cicilia Abidin: Wanita Perantau Sulsel Harus Ikut Berkontribusi dalam Pembagunan Kota Bekasi

“Malam ini sungguh istimewa karena kita mendapatkan pencerahan internasional dari Bapak Imam Shamsi Ali dan diikuti oleh ratusan Jemaah Zoom KKSS dari seluruh Indonesia dan beberapa luar negeri, Jerman, Mesir, Kanada, dll. 

Mari kita berusaha meningkatkan kualitas spiritual kita kapan dan apapun profesi kita, seperti isi materi kuliah Ramadhan Pak Shamsi Ali. 

"Kami, atas nama BPP KKSS dan seluruh perantau asal Sulawesi Selatan mengucapkan terima kasih, dan mengundang Pak Shamsi Ali kembali ke Makassar, 14 Mei 2022 untuk menghadiri acara tahunan kita, Pertemuan Saudagar Bugis Makassar atau PSBM, kata Ketua Umum. ***

Editor: Nur Aliem Halvaima

Tags

Terkini

Terpopuler