Renungan : Puasa dan Pembebasan Jiwa

- 27 April 2022, 02:30 WIB
Wartawan senior, Amin Idris
Wartawan senior, Amin Idris /dok.pribadi/facebook/

Catatan Amin Idris

(wartawan senior)

 Alhajjaj bin Yusuf hidup tahun 661 -714 M salah seorang pemimpin perang pada Dinasti Ummayah. Pada suatu siang yang panas terik di bulan ramadhan dia minta pengawalnya untuk mengundang seorang tamu untuk santap siang.

Dalam kisah ini dibawalah seorang pengembala domba ke istana. Panglima Alhajjaj langsung mengajaknya ke ruang perjamuan. Aneka makanan istana tersaji dengan indah dan menarik.

“Aku mengundangmu ke sini untuk bersantap siang. Mari silahkan,” kata panglima.

Dengan kalimat yang meyakinkan pria Baduy itu menjawabnya, “Maaf Panglima, saya tak bisa memenuhi tawaran Anda. Karena saat ini saya sedang menjalani perjamuan dari zat yang lebih mulia dari panglima.”

“Siapa gerangan yang lebih mulia dariku wahai Kadal Gurun,” kata panglima Alhajjaj agak emosi.

Baca Juga: KHAZANAH: Bagaimana Suasana Puasa Ramadhan Pertama pada Masa Hidup Nabi Muhammad SAW

“Allah sedang menjamu hamba dengan gemerlap kemewahan pahala,” katanya.

Halaman:

Editor: Ramli Amin


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini