POSJAKUT - Bagaimana suasana puasa di Kota Hartford, yang waktunya ternyata lebih dahulu sehari dari Indonesia?
Berikut kisah lanjutan Muhammad Saleh Mude bersama keluarga, berpuasa di bagian wilayah Amerika, atau yang dikenal juga dengan negeri Uncle Sam itu.
Begini ceritanya :
*****
Kami merasakan suasana baru dan bahagia karena bisa menjalankan ibadah puasa dengan baik di kota Hartford.
Baca Juga: Puasa Ramadhan di Amerika, Begini Cerita Saleh Mude, Mahasiswa Asal Indonesia
Kami mulai puasa pada tanggal 1 April, lebih dahulu sehari dibanding di Indonesia, dan harus makan sahur sebelum sebelum jam 4.30 dan berbuka puasa di sekitar pukul 7.30 malam.
Total masa menahan lahar dan dahaga, sekitar 14 Jam, 30 Menit.
Kami tidak mengalami kehausan berat karena masih musim dingin, dan istri saya termasuk lincah menyiapkan stok makanan untuk menyambut bulan Ramadhan
Baca Juga: RAMADHAN DI AMERIKA (1) : Jumlah Masjid Meningkat, 3 Di Antaranya Milik Orang Bugis
Tentu saja, dengan stok makanan ala Indonesia seperti ikan, telor, mie, beras, dll.
Kami juga dapat melaksanakan ibadah Ramadhan lainnya dengan baik seperti tarawih dan baca Al-qur'an, dan kadang ada undangan berbuka puasa di kampus.
Buka puasa pertama di kampus, saya diminta untuk menyampaikan pidato menyambut tamu-tamu, termasuk non-Muslim dan Presiden kampus saya, Joel N. Lohr.
Baca Juga: RAMADHAN DI AMERIKA (2) : Bebas Beribadah, Tapi Puasa Lebih Lama 17 Jam Karena Musim Panas (Summer)
Saya berharap puasa kami lancar dan full selama sebulan dan kami rencana anak mengunjungi 1-2 rumah sesama diaspora asal Indonesia pada hari Lebaran Idul Fitri nanti. ***
Hartford, 22 April 2022 (M. Saleh Mude)