Network
POSJAKUT - Untuk edisi ke-4 tulisan reportase "Ramadhan di Amerika" ini, kisah saat tahun pertama Muhammad Saleh Mude bersama keluarga (istri dan dua anak) di negeri Paman Sam itu.
Berikut kisahnya yang ditulis khusus untuk POSJAKUT, langsung dari Amerika via aplikasi WhatsApp. Semoga bermanfaat.
Saya bersama istri dan anak ketiga saya mendarat di bandara John F. Kennedy, 31 Juli 2021. Kami dijemput oleh dua Pengurus KKSS (Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan) New York, Bapak Mustari Siara, asal Sinjai.
Juga ada Harianto Jufri (Hari), asal Wajo, dan dibawa ke rumah Ketua KKSS New York, Bapak Syaiful Hamid di kawasan Queen.
Baca Juga: Puasa Ramadhan di Amerika, Begini Cerita Saleh Mude, Mahasiswa Asal Indonesia
Perjalanan ditempuh 15 menit dari bandara untuk drop koper dan barang-barang bawaan dari Indonesia dan lanjut ke Restoran Awang Kitchen, milik orang Indonesia. Kami makan siang di sana dengan lahap, ketoprak dan mie ayam.
Esoknya, Minggu, 1 Agustus 2021, saya sekeluarga dijemput oleh Hari. Sebelum meluncur ke pinggiran kota Hartford, Moodus, kami jemput Pak Mustari Siara dan Khadafi Bakrie untuk menghadiri acara menyambut Hari Ulang Tahun di Pesantren Nur Inka Madani, milik Bapak Imam Shamsi Ali dkk.
Hari itu cukup menyenangkan karena saya kembali ketemu 99 persen orang Indonesia, makan menu makanan dan kue-kue Indonesia, sekaligus bersilaturahmi dan melapor kedatangan saya kepada Pak Hamsi Ali dkk, termasuk pejabat dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia di New York, Herbhayu.
Baca Juga: RAMADHAN DI AMERIKA (1) : Jumlah Masjid Meningkat, 3 Di Antaranya Milik Orang Bugis
Artikel Rekomendasi