Bertubi-tubi Terjadi Kasus Kekerasan pada Anak, Menteri Bintang: Ini PR yang Harus Terus Kita Perjuangkan

13 Desember 2021, 16:14 WIB
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga /Kemen PPPA


POSJAKUT -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga begitu miris dan kecewa. Bertubi-tubi terjadi kasus kekerasan pada anak menyita pikirannya.

Tempat yang selama ini dianggap aman dan nyaman, justru kekerasan terjadi di sana. Kekerasan yang jelas berdampak panjang kepada generasi penerus bangsa.

"Mudah-mudahan dengan semakin beraninya orang bicara, kita bisa menyelamatkan anak-anak yang lebih banyak lagi," tutur Menteri Bintang.

Baca juga: Kasus Pemerkosaan Santriwati, Kemen PPPA: Terdakwa Dapat Dihukum Kebiri

Ia mengatakan hal itu usai menandatangani Prasasti Ruang Layanan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 di Gedung Kemen PPPA, Jumat, 10 Desember 2021, malam.

Menteri Bintang Puspayoga menandatangani prasasti Ruang Layanan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129

Penandatanganan ini bertepatan dengan berakhirnya 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP) yang juga merupakan Hari Hak Asasi Manusia (HAM).

“Prasasti ini ditandatangani dalam rangkaian Peringatan 16 HAKTP, yang kita mulai pada 25 November dan berakhir pada 10 Desember," katanya.

Baca juga: Menteri Bintang Tegaskan Berani Bersuara, Cegah Kekerasan Terhadap Perempuan

Baca juga: Kemen PPPA Terus Kawal Kasus Anak Autis Tewas di Tangan Orang Tua Kandung

Dengan penandatanganan prasasti ini, Menteri Bintang berharap bisa menjadi komitmen bersama dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi perempuan dan anak.

Menteri Bintang mengatakan, layanan SAPA 129 diharapkan dapat menjadi solusi dalam memberikan pendampingan terbaik bagi perempuan dan anak yang mengalami kekerasan.

Menteri menegaskan SAPA 129, wujud kehadiran negara menangani kasus kekerasan perempuan dan anak.

"Ini menjadi momentum yang sangat baik karena ketika kita bicara HAM, inilah yang masih menjadi pekerjaan rumah yang harus kita perjuangkan," tegasnya.

 

 

 

 

Editor: Tety Polmasari

Tags

Terkini

Terpopuler