Baca Juga: Tanggul di Pulau Kelapa Roboh, Sudin SDA Jakut Susun Ulang Kubus yang Berserakan
Sebab, banyak yang sudah pulang kampung, tapi balik lagi ke Kramat Tunggak berprofesi WTS karena mengaku tak bisa hidup di kampung.
Tapi di tangan Gubernur DKI Jakarta (ketika itu) Sutiyoso (Bang Yos), di lahan tempat "jin buang anak" bahkan "jin bikin anak" ini, disulap jadi Mesjid Raya Jakarta Islamic Center" -- seperti sekarang ini.
Dalam proses pembebasan lahan, tak sedikit yang mengambil keuntungan pribadi. Banyak oknum Pemkot Jakarta Utara terlibat, dan harus "mondok" di penjara karena korupsi ganti rugi Kramat Tunggak.
Sementara para mantan Pekerja Seks Komersial (PSK) -- nama lain dari WTS, juga para germo (pengasuh, mami, pengelola, ibu asuh), lalu dialihprofesikan.
Bahkan ada dipulangkan ke kampung masing-masing. Mereka diberi keterampilan dan sebagainya, sebagai modal kembali ke masyarakat.
Baca Juga: Jaksa Penuntun Umum Tolak Seluruh Eksepsi Putri Candrawathi Sambo
Di sanalah POSJAKUT, Jumat 18 Februari 2022, menumpang sholat jamaah Dhuhur. Dulunya ada dua komplek, sekarang jadi satu dan bagian dari halaman mesjid.
Sementara di sebelah JIC ini, masih berdiri kokoh RS Pelabuhan. Sementara di kiri-kanan dan sekelilingnya, sudah dipenuhi bangunan. Dari rumah tinggal, ruko, hingga mal.
Artikel Rekomendasi