Lidahnya ia tahan dari perkataan yang buruk. Tangan dan kaki pun ia tahan dari perbuatan yang keji. Setiap ada orang yang mengajaknya bertengkar, ia menjawab, “Maaf aku sedang berpuasa.”
Pintu nasfu seks pun ia tutup, di mana selama ini banyak orang yang terjerembab dalam dosa-dosa karena nafsu ini.
Perhatikan, betapa puasa merupakan hakikat perlawanan yang dahsyat seorang hamba Allah SWT terhadap setan. Di dalam dirinya menggelora semangat untuk tidak tunduk kepada setan, kapan pun dan dimana pun ia berada.
Ia sadar bahwa setan adalah musuhnya. Allah SWT berfirman;
“Sungguh setan itu adalah musuhmu, maka anggaplah ia musuhmu, karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS Fathit:6) (Bersambung).***
Artikel Rekomendasi