POSJAKUT - Apple baru-baru ini mengumumkan rencana untuk menjual iPhone dan iPad secara berlangganan.
Dalam upaya berkelanjutan meningkatkan pendapatannya, Apple berupaya memikat pelanggan dengan menggunakan psikologi konsumsi ala Harvard untuk menerapkan penetapan harga strategis.
Konsepnya adalah dengan membuat pelanggan berkomitmen pada tarif yang lebih rendah dalam jangka waktu yang lama.
Pelanggan cenderung akan mempertahankan lebih banyak pelanggan dan mendapatkan lebih banyak pendapatan dalam jangka panjang.
Strategi ini secara inheren akan meningkatkan pendapatan sambil mengunci loyalitas pelanggan. Masalahnya, Apple gagal menyesuaikan strategi penetapan harga dengan perilaku konsumen.
Apple mengabaikan alasan mengapa produknya tetap laku di pasar walau dengan harga fantastis karena para penggemar garis keras yang benar-benar membelinya tanpa peduli harga.
iPhone menjadi sensasi di kalangan sosialita dan memberi eksklusivitas bagi mereka yang memiliki perangkat Apple terbaru.
Dengan demikian, hal ini mulai melemahkan nilai jual utamanya, yang nantinya dapat mengikis pendapatan.
Artikel Rekomendasi