BERBAGI CERITA: In Memoriam Margiono

- 1 Februari 2022, 18:55 WIB
Mantan Ketua Umum PWI Pusat dua periode, Margiono.
Mantan Ketua Umum PWI Pusat dua periode, Margiono. /Antara/

Tidak berlebihan mengatakan memang banyak yang menghadiri HPN, di mana pun acaranya diselenggarakan, karena mau dengar pidato Margiono.

Ah, saya masih terbayang gesture Margiono tiap kali berpidato. Bagaikan aktor Stand Up Komedi menyihir audience.

Margiono sosok wartawan yang sukses sebagai jurnalis dan pengusaha media. Ia mengawali kariernya dari bawah. Makanya ia dekat dengan bawahan.

Sikap egaliter itu terbawa hingga menjadi boss besar di kerajaan medianya.
Kebetulan hobbi makan pula. Seperti ditulis Dahlan Iskan, mantan bossnya di Jawa Pos,
Margiono cuma mengenal dua kategori makanan. Enak dan enak sekali.

Hobbi makan itu menambah sarananya untuk intens bergaul dan urun rembuk dengan para karyawa dan wartawannya. Ketika memimpin PWI ia berlaku seperti itu juga.

Mengutamakan kebersamaan dan mau mendengar curahan hati maupun kritik. Lapang dada menerima koreksi dan kritik terhadapnya. Saya termasuk yang sering melakukannya.

Margiono paham para pengurus PWI datang dari berbagai latar belakang dan pengalaman. Ia tidak menjadikan itu kendala, tetapi dihadapi sebagai kelebihan.

Mendengar masukan dan aspirasi seluruh pengurus, dia anggap memudahkan pekerjaannya. Tak percaya?

Faktanya banyak hasil rapat PWI yang digodok dalam diskusi para pengurus, tinggal dibungkus Margiono. Tanpa mengeluarkan satu patah kata pun.

-Baca Juga: HADITS SHAHIH: Allah Berjanji akan Bangunkan Rumah di Surga. Ini Penjelasan Ustadz Syafiq Basalamah

Halaman:

Editor: Ramli Amin


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini