BERBAGI CERITA: In Memoriam Margiono

- 1 Februari 2022, 18:55 WIB
Mantan Ketua Umum PWI Pusat dua periode, Margiono.
Mantan Ketua Umum PWI Pusat dua periode, Margiono. /Antara/

" Supaya semua sidang gugatan bisa dilayani," katanya.

Kenapa headline " Rakyat Merdeka" keras semua? Suatu kali ia ditanya itu.
" Ini era yang kalau tidak berteriak keras, tidak ada yang mau perduli aspirasi rakyat," alasannya.

Kembang HPN

Margiono telah tiada. Ia pergi sepekan sebelum peringatan Hari Pers Nasional 2022 di Kendari, 7-9 Februari mendatang.

Salah satu daya tarik HPN selama masa kepemimpinannnya, adalah dirinya sendiri. Dia adalah "kembang" HPN.

Kemampuannya berpidato memukau mulai wartawan muda dari daerah terpencil hingga orang nomer satu di republik ini.

Saya kira pidato itu salah satu yang akan dikenang banyak orang dari Margiono. Ia hanya bisa ditandingi oleh Tarman Azzam, dalam urusan pidato.

Tarman adalah Ketua Umum PWI Pusat, juga dua priode, yang digantikan oleh Margiono. Tarman Azzam wafat 2016.

Pidato Margiono selalu dinanti. Tadi pagi saya sempat jogging dengan Marah Sakti Siregar, wartawan senior, mantan Ketua PWI Jaya. " Masih ada nggak daya tarik HPN sekarang tanpa pidato Margiono," tanyanya.

Satu jam setelah itu Marah pula orang pertama mengirimi saya kabar duka mengenai Margiono.

Halaman:

Editor: Ramli Amin


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini