Apa yang Harus Dilakukan Setelah Operasi Katarak? Simak Tips Penting dari Siloam Hospitals Buton

- 21 Desember 2021, 10:45 WIB
Tim Bedah Saraf Siloam Hospitals saat melakukan pembedahan
Tim Bedah Saraf Siloam Hospitals saat melakukan pembedahan /Tety Polmasari

POSJAKUT -- Operasi katarak mata melalui bedah laser (fakoemulsifikasi) disebut sebagai pengobatan yang paling efektif untuk mengatasi katarak.

Umumnya, prosedur ini berjalan singkat dan minim risiko komplikasi. Meskipun begitu, beberapa efek samping mungkin dapat dialami pasca menjalani prosedur operasi katarak.

Dokter spesialis mata Siloam Hospitals Buton, dr Yosylina Pramudya Wardhani Sp.M., menyampaikan, paska operasi katarak, organ mata umumnya akan terasa kurang nyaman.

Baca juga: Ini Kasus yang Paling Sering Ditangani Tim Bedah Saraf Siloam Hospitals Selama 25 Tahun Melayani

Mata tampak kemerahan selama beberapa hari. Hal ini normal saja terjadi selama masa penyembuhan.

Biasanya, gejala-gejala tersebut akan hilang dan penglihatan pasien akan kembali jernih dalam waktu 6-8 minggu.

"Karena itu, jangan membasuh atau menyentuh mata maupun berenang," kata dr Yosylina pada bincang sehat bertajuk "Operasi Katarak dengan Laser", Minggu, 19 Desember 2021, di IG Live Siloam Hospitals Buton.

Baca juga: Tim Bedah Saraf Siloam Hospitals 25 Tahun Sudah Melayani Indonesia, Ini Kisah Perjalanannya

Sikoam Hospitals Buton

Selain itu, hindari debu atau asap bahkan mengejan, batuk atau bersin yang terlalu kuat.

"Dan segera hubungi dokter bila ada dirasakan kejadian lain seperti infeksi, mual dan muntah, nyeri hebat, sensitif cahaya yang berlebihan," sarannya.

Agar proses pemulihan setelah operasi katarak berlangsung dengan baik, ada beberapa langkah perawatan yang dapat dilakukan.

Baca juga: Sunatan Massal BRI Finance Diikuti 62 Anak, Orang Tua Senang Metode Mahdian Klem Aman

Pertama, mengkonsumsi obat secara teratur. Kedua, istirahat yang cukup. Minimal tiga hari pasca operasi. Ketiga, lakukan kontrol rutin kepada dokter.

Fakoemulsifikasi adalah operasi katarak mata melalui teknik bedah laser yang dilakukan dengan mengambil bagian depan lensa mata tanpa merusak kapsul posterior.

Prosedur ini aman dan tidak menimbulkan rasa sakit. Setelah fakoemulsifikasi, dokter akan memasang lensa buatan (IOL) agar mata dapat melihat dengan lebih jelas.

Dokter Yosylina Pramudya Wardhani mengatakan, katarak menyerang bagian lensa mata yang dapat menurunkan fungsi penglihatan secara perlahan tanpa disertai rasa sakit.

Misalnya, pandangan berbayang saat melihat jauh, penglihatan warna memudar seperti tertutup kabut. Beberapa yang lain mengeluhkan silau saat melihat di tempat terang.

Famoemulsifikasi, laser katarak berfokus kepada ultrasound yang digunakan untuk memberikan getaran dan panas.

Ultrasound ini mampu menghancurkan 'nucleus' dan diemulsikasi, yaitu menghisap nucleus yang hancur.

Umumnya durasi operasi terbilang singkat dengan luka insisi yang kecil yang tidak perlu dijahit.

Selain memiliki layanan kesehatan organ mata, Siloam Hospital Buton berlokasi di Kota Baubau.

Lokasinya cukup strategis karena kota pelabuhan ini menghubungkan antara Barat dan Timur Indonesia.

Rumah sakit ini dikembangkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat di Sulawesi Tenggara untuk mendapatkan perawatan kesehatan berkualitas.

Dengan konsep rumah sakit umum, Siloam Hospital Buton bertujuan memberikan perawatan terbaik yang terjangkau bagi masyarakat.

Didukung dengan tenaga kesehatan yang terlatih dan peralatan medis modern, Siloam Hospital Buton siap melayani para pasien selama 24 jam.

Dengan perawatan kesehatan yang berkualitas, di antaranya yaitu Unit Perawatan Intensif, High Care Unit (HCU), NICU, Farmasi, Radiologi, Rawat Jalan dan Rawat Inap.

 

 

 

Editor: Tety Polmasari


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x