Dari 307 Puisi yang Dilombakan, Ini Dia Juara 'Cipta Puisi Bengkel Deklamasi 2021' di TIM Jakarta

17 Desember 2021, 05:46 WIB
'Lomba Cipta Puisi Bengkel Deklamasi 2021' di TIM Jakarta /Nur Aliem Halvaima/Foto dok Eddie Karsito

POSJAKUT - Panitia Penyelenggara “Lomba Cipta Puisi Bengkel Deklamasi 2021”, menetapkan tiga pemenang dari lomba cipta puisi tersebut.

Acara lomba tersebut, berlangsung di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Rabu 15 Desember 2021. Hadir Kepala Dinas Kebudayaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana.

Ketiga pemenang tersebut masing-masing juara 1, Nanang R. Supriatin (Jakarta), juara 2 Isbedy Stiawan ZS (Lampung), dan juara 3 Tri Astoto Kodari (Pare-Pare Sulawesi). 

Baca Juga: Giwo Rubianto Wiyogo, Ketua Umum Kowani, Raih Penghargaan Perempuan Inspirasi Indonesia 2021

Dalam acara “Lomba Cipta Puisi Bengkel Deklamasi 2021” ini, tampil sebagai b

juri terdiri dari Jose Rizal Manua, Dr. Sunu Wasono, dan Acep Zamzam Noor.

Pada kesempatan tersebut Jose Rizal Manua, selaku Ketua Dewan Juri menyampaikan, ada 307 puisi yang mereka seleksi cukup menarik. 

Baca Juga: Terinspirasi dari TMII, Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur Dikembangkan Jadi 'Kampung Sejuta Anggrek'

Puisi tersebut bukan hanya karya peserta dari berbagai daerah di Indonesia, melainkan juga peserta dari Negara tetangga ASEAN.

“Ada dari Thailand, Malaysia, Singapore, Brunei Darussalam, dan Negara ASEAN lainnya. 117 karya puisi yang masuk dikurasi dan insya Allah akan dibukukan. Mudah-mudahan bukunya dapat dibagikan secara gratis,” kata Jose Rizal Manua.

Melalui kegiatan ini, Jose Rizal mengharapkan dapat lebih menumbuh kembangkan karya sastra dalam bentuk penulisan puisi. 

Baca Juga: Polisi Abaikan Korban Tabrak Lari, Ini Penjelasan Dirlantas Polda Sulsel

Seni sastra puisi, kata Jose, harus mampu beradabtasi dengan era global.

“Lomba ini merupakan upaya apresiasi. Bagaimana mengenali, memahami, menggairahi, memberi pengertian, memberi penghargaan, berpikir kritis, dan memiliki kepekaan rasa lewat karya puisi,” ujar pimpinan dan sutradara grup Teater Tanah Air Jakarta ini.

Bahasanya yang indah dan penuh makna menjadi salah satu alasan puisi selalu menarik perhatian. 

Baca Juga: IPEMI Anugerahi Desainer Nina Nugroho Perempuan Inspirasi Indonesia 2021

“Selain itu, tak jarang seseorang menggunakan media puisi untuk menyampaikan pesan, baik berupa kritik, roman, atau kronik kehidupan,” ujar Jose.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Mendukung

Karya sastra dan industri kreatif, sama-sama berbasis pada talenta dan kreativitas. Keduanya bernuansa budaya. 

Penyerahan hadiah 'Lomba Cipta Puisi Bengkel Deklamasi 2021' di TIM Jakarta Foto dok Eddie Karsito

Demikian antara lain disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana, saat menghadiri acara ini di TIM Jakarta.

Sebagai karya sastra, puisi, kata Iwan Henry Wardhana, cukup digemari masyarakat.  

Hal inilah menurutnya yang menjadi concern Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendukung para seniman, sastrawan penggiat puisi agar terus mengembangkan bakatnya.

Baca Juga: Pasangan Selebriti Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Kembali Jalani Sidang, Sebagai Terdakwa Kasus Narkoba

Kepenulisan, kata Iwan, merupakan kemampuan potensial yang sangat fleksibel masuk dalam ranah 16 subsektor yang ditetapkan Pemerintah sebagai bagian dari sektor ekonomi kreatif.

“Simbiosis mutualisme. Penciptaan karya sastra (puisi) lebih diorientasikan pada kepentingan literer (kesastraan). Sedang industri kreatif lebih diorientasikan pada kepentingan pasar. Ekosistem inilah yang harus kita jaga marwahnya secara berimbang,” ujarnya. 

Baca Juga: Laura Sadar Betul Tak Akan Bisa Sembuh, Kepada Deddy Corbuzier Dia Ungkapkan Seribu Berbanding Satulah

Eddie Karsito, pemerhati sastra mengakui, Indonesia sendiri memiliki banyak penyair besar yang telah menghasilkan berbagai karya puisi fenomenal.

Antara lain, Chairil Anwar, WS Rendra, Danarto, Hamid Jabbar, Taufik Ismail, Sutardji Calzoum Bachri, Sapardi Joko Damono, dan penyair lainnya. 

Baca Juga: HUMOR NETIZEN : Cara Menangkap Tikus dan Doa Macan Sebelum Makan

"Beberapa sastrawan tersebut memiliki gaya masing-masing dalam menulis maupun ketika membacakan puisinya," kata Eddie Karsito, pemerhati berlatarbelakang wartawan ini.***

Editor: Nur Aliem Halvaima

Tags

Terkini

Terpopuler