Kebab dari Persia atau Turki? Kini 'Menjamur' sebagai Kuliner yang Banyak Diminati Milenial

- 6 Februari 2022, 18:00 WIB
Kebab Goceng  di Jl. Percetakan Negara, Jakarta Pusat
Kebab Goceng di Jl. Percetakan Negara, Jakarta Pusat /Nur Aliem Halvaima/foto YouTube : @NurTerbit/PosJakut

 

 

POSJAKUT - Sudah pernah mencicipi Kebab? Di kota besar, Kebab ini sering kita jumpai dijajakan di pinggir jalan. Banyak diminati kaum milenials.

Di DKI Jakarta, bahkan POSJAKUT pernah menemukan "Kebab Goceng", dijual di pinggir Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat. Goceng, istilah orang Tionghoa alias Rp5.000-an.

Apa sebenarnya Kebab itu? Mengutip dari Instagram : @sukmawati_rs, katanya, awal mulanya Kebab ini adalah sajian khas Timur Tengah.

Baca Juga: Film The Pirates: Goblin Flag Laris dalam 10 Hari, Tembus Satu Juta Penonton di Korea

"Merujuk pada sate daging panggang yang disajikan bersama salad sayuran," Sukmawati, seperti dikutip POSJAKUT, Minggu 6 Februari 2022.

Tapi di Indonesia sendiri, kebab lebih familiar dalam bentuk roti tangkup (sandwich) atau gulungan dari tortilla, pitta, atau flat bread yang berisi irisan tipis daging panggang, salad sayur, dan saus.

Sementara pada literatur lain menyebutkan, Kebab adalah penganan cepat saji terdiri atas daging sapi yang dipanggang seperti sate kemudian diiris-iris ditambah dengan sayuran segar dan mayones, lalu dibalut dengan kulit tortila. 

Baca Juga: HUMOR NETIZEN : Kisah Perang Melawan Baliho dan Orang yang DPO

Bahan utamanya: Daging. Suhu penyajian: Panas. Sajian: Hidangan utama.Asal: Timur Tengah.

Di literatur tersebut disebutkan bahwa Kebab dari Turki. Jadi, asal Kebab ini bukan dari Persia, tapi dipopulerkan oleh tentara Turki. 

Nama kebab ini pun diakui, konon berasal dari dari diksi Persia, kabab, yang memiliki arti sebagai makanan yang ditusuk dan dipanggang.

Baca Juga: DPRD Kota Bekasi Dukung Penuh KPK Tuntaskan Kasus Hukum Walikota Bekasi, Ini Pernyataan Resminya!

Penemu makanan cepat kebab doner yang dimodifikasi dari kebab Turki, Kadir Norman, meninggal dunia di Jerman. 

Warga asal Turki itu membuka sebuah warung di Berlin Barat pada tahun 1972 dan menjual makanan cepat saji yang kemudian menjadi salah satu makanan paling populer di Jerman.

Daging yang umum dipakai untuk kebab adalah daging domba dan daging sapi, atau kadang-kadang daging kambing, daging ayam, ikan, atau kerang. 

Baca Juga: IRONI! Ketua DPRD Kota Bekasi Dukung KPK Tuntaskan Kasus Walikota Bekasi Nonaktif Rahmat Effendi, Ternyata...

Kebab daging babi dikenal dalam masakan Azerbaijan, Bulgaria, Siprus, Yunani, dan negara bagian Goa di India.

Kebab, siapa yang tak kenal kuliner yang berasal dari Turki ini. Meski berasal dari Turki, tapi nama kebab berasal dari bahasa Arab 'kabab' yang artinya adalah daging goreng. 

"Bagi jamaah umroh atau haji, sering borong Kebab yang dijajakan di depan masjid Nabawi, Medinah, gede-gede lagi dagingnya," kata Siti Harfiah, blogger yang pulang umroh, beberapa tahun lalu.

Baca Juga: HUMOR NETIZEN : Sakit Vertigo dan Istilah Bahasa Inggris

Kebab awalnya menggunakan daging domba atau kambing sebelum akhirnya beralih pada daging sapi dan ayam seperti saat ini.

Di Indonesia hidangan ini sering disalah-namakan dengan "kebab", padahal Kebab adalah hidangan lain yang berupa daging campuran dengan beberapa sayuran ditusuk seperti sate. Kalau daging yang dibungkus dengan roti Pita (roti arab yang bulat), itu sebenarnya bernama "Shawarma", bukan kebab.

Dari sisi cita rasa, kebab sebetulnya hampir mirip dengan burger yakni sama-sama roti dengan isian daging. ... Bedanya lagi, potongan daging kambing, sapi atau ayam ini ditusuk lalu dibakar atau biasa disebut shis kebab.

Baca Juga: TAUSIYAH : Apakah KDRT Dibolehkan dalam Islam?

Salah satu pemilik franchise di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jefri Suyanto mengatakan, warna hitam legam pada kulit kebab berasal dari kluwek. 

Bahan yang juga digunakan untuk memberikan warna hitam pada masakan khas Jawa Timur, rawon.

"Kebab, tidak digoreng dengan sistem deep fried. Dagingnya juga lebih terjamin. Kita tinggal menambahkan banyak sayuran untuk isinya," ujar Jefri.

Baca Juga: UPDATE! Dugaan Korupsi Walikota Bekasi Nonaktif Rahmat Effendi, Giliran Sekda, Asda dan Lurah Diperiksa KPK

Jika masih belum yakin jika Kebab tak terlalu buruk untuk kesehatan, disarankan untuk mengurangi atau bahkan menyingkirkan sama sekali keju dan saus krimnya.

Selain tingkat ketebalan, perbedaan yang cukup mencolok antara Tortilla dan Kebab juga terletak pada lemak yang digunakan. 

Jika pada pembuatan kulit Kebab menggunakan minyak cair, maka dalam pembuatan Tortilla yang digunakan adalah jenis lemak padat yang biasa disebut shortening.

Baca Juga: TAUSIYAH : Nasihat Ulama dan Hadits Nabi tentang Masa

Pastikan tiap sisi kebab menyentuh permukaan pemanggang – tidak saja ini memastikan kebab matang, tapi juga menghasilkan daging (bila Anda menggunakan daging) bagian luar yang renyah.

Baca Juga: Oki Setiana Dewi, Viral dan Banjir Kritik Video KDRT-nya di Medsos, Warganet: Ustadzah Apa Seleb Sih Dia?

Umumnya kebab memerlukan waktu sekitar 10-15 menit agar matang, jadi sekitar 2.5-3.75 menit untuk masing-masing dari 4 sisi.***

Editor: Nur Aliem Halvaima


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x