Tragedi Kanjuruhan Bukan Bentrok Supporter, Kapolri: Jumlah Tewas 125 Orang

- 2 Oktober 2022, 21:40 WIB
Tragedi Kanjuruhan Bukan Bentrok Supporter, Kapolri: Jumlah Tewas 125 Orang/ Twitter/@TheInsiderPaper/
Tragedi Kanjuruhan Bukan Bentrok Supporter, Kapolri: Jumlah Tewas 125 Orang/ Twitter/@TheInsiderPaper/ /depok.pikiran-rakyat/


POSJAKUT -- Tragedi Kanjuruhan bukan karena bentrok antarsupporter, demikian pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD. Menurut dia, korban meninggal dunia karena desak-desakan dan terinjak. Data terakhir jumlah yang tewas, 125 orang.

"Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antar supporter Persebaya dgn Arema. Sebab pada pertandingan itu supporter Persebaya tidak boleh ikut menonton," tulis Menko Polhukam Mahfud MD dalam akun Instagram pribadinya, Minggu 2 Oktober 2022 menanggapi kerusuhan yang menewaskan 127 orang tersebut.

"Supporter di lapangan hanya dari pihak Arema. Oleh sebab itu, para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak nafas. Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antar supporter," sambungnya.

-Baca Juga: Polri Evaluasi Penggunaan Gas Air Mata Saat Kerusuhan Kanjuruhan

Namun Mahfud tidak menyinggung bagaimana penanganan aparat di lapangan, yang menurut beberapa pihak represif atau berlebihan, bahkan bertentangan dengan peraturan yang ditetapkan oleh organisasi sepakbola dunia, FIFA.

Mahfud menyatakan aparat keamanan sebelumnya sudah mengusulkan agar pertandingan Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang dilaksanakan pada sore hari.

"Jumlah penonton agar disesuaikan dengan kapasitas stadion yakni 38.000 orang," ujarnya.

Namun, Lanjut Mahfud, usulan itu tidak dilakukan panitia pelaksana. "Tapi usul-usul itu tidak dilakukan oleh panitia pelaksana yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam, dan tiket yang dicetak jumlahnya 42.000," tuturnya.

"Pemerintah menyesalkan atas kerusuhan di Kanjuruhan. Pemerintah akan menangani tragedi ini dgn baik," imbuhnya.

-Baca Juga: Indonesia Terancam Sanksi FIFA Buntut Insiden Kanjuruhan

Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan korban meninggal dunia dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang sebanyak 125 orang. Menurut dia, data terbaru ini telah terverifikasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Malang.

"Terverifikasi yang meninggal jumlahnya dari awal diinformasi 129. Data terakhir berdasarkan pengecekan dan verifikasi dengan Dinkes jumlahnya 125 karena ada yang tercatat ganda," ungkap Jendral Sigit dalam konferensi pers di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu 2 Oktober 2022.

Tak sampai disitu, Sigit mengatakan pihaknya akan melakukan langkah lanjutan dengan tim DVI dan penyidik. Upaya yang tengah dilakukan saat ini yakni pengumpulan data dari TKP kejadian.

"Dan nanti hasilnya kami sampaikan ke masyarakat. Yang jelas, kami akan serius dan mengusut tuntas dan ke depan terkait proses penyelenggaran dan pengamanan," tuturnya.

Lebih lanjut Sigit memastikan, polisi akan mengusut tuntas tragedi di Stadion Kanjuruhan ini. Dia menyebut telah menurunkan tim investigasi menyeluruh.

-Baca Juga: FIFA Terus Tanyakan PSSI Soal Insiden Kanjuruhan, Ini yang Mungkin Terjadi

"Karena begitu besarnya saudara kita yang meninggal, maka kami bersama tim akan melaksanakan pengusutan terkait proses penyelenggaraan dan pengamanan. Kami akan melakukan investigasi terkait peristiwa yang terjadi," terangnya.

"Langkah sudah kami lakukan pengumpulan data-data di TKP. Yang jelas kami akan serius mengusut tuntas proses penyelenggaraan dan pengamanan. Nanti hasilnya akan kami sampaikan dan akan jadi acuan dalam proses pengamanan selanjutnya," imbuhnya.***

Editor: Ramli Amin

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x