FIFA Minta Negara-negara Piala Dunia 'Fokus Pada Sepak Bola' di Qatar

4 November 2022, 09:05 WIB
Presiden FIFA Gianni Infantino saat melakukan konferensi pers terkait invasi Russia ke Ukraina, Kamis 23 Februari 2022. /FIFA

POSJAKUT - FIFA telah menulis surat kepada tim Piala Dunia mendesak mereka untuk fokus pada sepak bola di Qatar dan tidak membiarkan olahraga terseret ke dalam "pertempuran ideologis atau politik", media Inggris, Kamis.

Surat dari Presiden FIFA Gianni Infantino dan Sekjen FIFA Fatma Samoura menyusul sejumlah protes yang dilakukan oleh tim Piala Dunia, mengenai isu-isu mulai dari hak LGBTIQ hingga kekhawatiran atas perlakuan terhadap pekerja migran.

"Tolong, sekarang mari kita fokus pada sepak bola!" demikian dikemukakan Infantino dan Samoura dalam suratnya kepada 32 negara peserta Piala Dunia.

Baca Juga: Presiden FIFA Prihatin Atas Insiden Kekerasan di Argentina

"Kami tahu sepak bola tidak hidup dalam ruang hampa dan kami sama-sama sadar bahwa ada banyak tantangan dan kesulitan yang bersifat politik di seluruh dunia.

"Tapi tolong jangan biarkan sepak bola terseret ke dalam setiap pertarungan ideologis atau politik yang ada."

FIFA tidak dapat memberikan komentar segera ketika dihubungi oleh Reuters.

Piala Dunia, yang pertama diadakan di Timur Tengah, dimulai pada 20 November.

Tim sepak bola Australia pekan lalu berbicara menentang rekor Qatar tentang hak asasi manusia dan hubungan sesama jenis. Baca selengkapnya

Para pemain Denmark akan melakukan perjalanan ke Piala Dunia tanpa keluarga mereka sebagai protes terhadap catatan hak asasi manusia negara itu, FA Denmark (DBU) mengatakan kepada media lokal bulan lalu.

Baca Juga: Presiden FIFA tak Bahas Sanksi Terkait Tragedi Kanjuruhan

Football Australia tidak dapat memberikan komentar langsung kepada Reuters tentang surat FIFA pada hari Jumat. Reuters juga menghubungi DBU untuk memberikan komentar.

Penyelenggara Piala Dunia telah mengatakan bahwa setiap orang, terlepas dari orientasi seksual atau latar belakang mereka, dipersilakan, sementara juga memperingatkan agar tidak menunjukkan kasih sayang di depan umum.

Qatar telah mengakui ada "kesenjangan" dalam sistem perburuhannya tetapi Piala Dunia telah memungkinkan negara itu untuk membuat kemajuan dalam hak-hak pekerja. Baca selengkapnya

"Di FIFA, kami mencoba menghormati semua pendapat dan keyakinan, tanpa memberikan pelajaran moral ke seluruh dunia," kata Infantino dalam surat itu.

“Salah satu kekuatan besar dunia memang keragamannya, dan jika inklusi berarti apa-apa, itu berarti menghormati keragaman itu. Tidak ada satu orang atau budaya atau bangsa yang 'lebih baik' dari yang lain.

Baca Juga: Presiden FIFA-Ketum PSSI Cetak Gol pada Laga Persahabatan

"Prinsip ini adalah batu fondasi yang paling mendasar dari saling menghormati dan non-diskriminasi. Dan ini juga merupakan salah satu nilai inti dari sepak bola. Jadi, tolong kita semua ingat itu dan biarkan sepak bola menjadi pusat perhatian."***

Editor: Mulya Achdami

Tags

Terkini

Terpopuler