Pengguna aktif media sosial, Mbak Sukma Tom pun ikut membenarkan. "Memang semua pada naik, hanya hujan yang turun...," ucapnya sambil bercanda.
Pengalaman berbeda disampaikan Andi Roesman Rola. Dirinya bersyukur sebab menerima tawaran PLN.
Waktu itu meteran listriknya cuma 450 VA dan petugas PLN datang menawarkan gratis jika mau beralih ke 2200 VA tapi pakai token listrik meterannya.
"Jadi saya bilang 'tidak apa-apa pasang aja' dan digantilah meterannya pakai token sampai sekarang," kata Andi Roesman Rola.
Guru yang baru saja meraih gelar doktor, Omjay alias Wijaya Kusumah, justeru merasa prihatin denga penghapusan listrik 450 VA ini. "Kasihan rakyat kecil, bayar listrik jadi mahal," katanya.
Sebelumnya seperti diberitakan POSJAKUT, Muhammad Said Didu, mantan Sekertaris Menteri BUMN era Tanti Abeng, mengeritik kebijakan PLN (Perusahaan Listrik Negara) yang berencana menghapus listrik 450 VA.
Menurut Muhammad Said Didu, apa yang dilakukan PLN dengan menghapus listrik 450 VA adalah pemaksaan, karena semua tahu bahwa suplai listrik PLN selama ini berkelebihan.
Baca Juga: Masyarakat Diminta Manfaatkan Aplikasi PLN Mobile untuk Informasi Kelistrikan
Artikel Rekomendasi