Jamaluddin Azis Paramma Daeng Jaga, Penulis Buku Syekh Yusuf dari Makassar Telah Tiada

- 8 September 2022, 16:00 WIB
Jamaluddin Azis Paramma Daeng Jaga, Penulis Buku Syekh Yusuf dari Makassar Telah Tiada.  Potret Daeng Jaga, buku dan aktivitasnya semasa hidup
Jamaluddin Azis Paramma Daeng Jaga, Penulis Buku Syekh Yusuf dari Makassar Telah Tiada. Potret Daeng Jaga, buku dan aktivitasnya semasa hidup /Nur Aliem Halvaima /Foto : dok Nur AH - POSJAKUT/

POSJAKUT - Sulawesi Selatan khususnya Kota Makassar dan Kabupaten Gowa, kembali kehilangan seniman, budayawan, pemerhati budaya etnis Makasar dan penulis buku tentang Syekh Yusuf, Putra Al Makassary dengan wafatnya Jamaluddin Azis Paramma Daeng Jaga atau Daeng Jaga.

Orang dekatnya sering menyapa "Daeng Jaga", ciri khas sapaan orang Makassar dengan diawali dengan sebutan "Daeng" di belakang namanya. Kata Daeng, selain berarti "kakak", panggilan "Daeng" juga penghormatan penghormatan bagi mereka yang sudah dewasa dna berkeluarga. Biasanya diambil dari nama orang tua, kakek atau nama marga.

Seniman dan budayawan "Kota Daeng" pada masa 1980-an, juga tidak sedikit yang mengenal sosok dan sepakterjang beliau di dunia yang berkaitan dengan budaya daerah Sulsel.

Baca Juga: Eny Sulistyowati: Wayang Harus Beradaptasi dengan Budaya Pop, Kecanggihan Multimedia Zaman Milenial 

Daeng Jaga ketika itu memang adalah Kepala Taman Budaya Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) tahun 1999 sampai memasuki masa purna bhakti September 2004.

Waktu masih aktif sebagai pemerhati seni dan budaya terutama etnis Bugis-Makassar, beberapa wartawan daerah ketika itu (1980-1984), sering mampir di kantornya di Taman Budaya, Benteng Ujungpandang (sekarang Makassar). Wawancara atau berdiskusi dengan "Daeng Jaga" sambil wawancara soal budaya untuk konsumsi berita.

Jamaluddin Azis Paramma Daeng Jaga, lahir 18 Agustus 1984 di Taeng, Kabupaten Gowa. Sempat menjadi guru sampai tahun 1970.

Beberapa buku karangannya, di antaranya tentang "Tuanta Salamaka, Syekh Yusuf Putra Al Makassary, penyebar Islam di Sulsel" menjadi koleksi perpustakaan sejumlah kalangan. Antara lain

Baca Juga: Resep Kue! Apang Bugis dari Makassar dan Cara Membuatnya

"Syekh Yusuf Al-Makassary (Putra Makassar) - Penerbit Nala Cipta Lierra, Oktober 2007. Isi buku mengenai riwayat hidup singkat, keturunan, dan ajaran Syekh Yusuf.

Syekh Yusuf Al-Makassary, seperti dikisahkan Daeng Jaga, adalah seorang putra Makassar yang mempu menembus dunia membawa kebesaran ilmu Islam, pejuang teladan, anti rasialisme, dan seorang musuh besar kompeni Belanda.

"Terbitnya berbagai buku tentang Syekh Yusuf, memberi motivasi untuk menyajikan berbagai informasi seputar potret diri Syekh Yusuf, keturunannya," tulis Daeng Jaga.

Baca Juga: Wisata Sejarah! Berkunjung ke Benteng Somba Opu, TMII-nya Kabupaten Gowa, Miniatur Rumah Adat Daerah Sulsel

Selain itu, Daeng Jaga melihat ada nilai-nilai luhur yang dapat menjadi benang merah untuk mengenali konsepsi ajaran tasaufnya yang mungkin dapat membawa setiap insani menjadi pribadi yang memiliki ilmu Islam secara kaffa, "tentu, bila pembaca berkenan menyimaknya," kata Daeng Jaga.

Buku lainnya adalah "Konsepsi Ajaran Tasawuf Syekh Yusuf Al-Makassary (dinukil dari karya-karya utama Syekh) - Penerbit Orbit Jakarta.

Juga ada buku "Menyingkap Tabir Budaya Islam Makassar" - Penerbit Orbit Jakarta, 2011, merupakan penelusuran Daeng Jaga dalam budaya Makassar ke relung-relung kehidupan masyarakat Makassar, dari realitas kesehariannya sampai kepada sejarah peradabannya.

Baca Juga: Monpai, Monyet Pantai Losari Jadi Trend dan Disukai di Kota Makassar

Selain itu, Daeng Jaga juga menulis buku tentang "Kearifan Nagari Makassar", "Rumah Adat Makassar", juga "Seni Pertunjukan Tradisional Makassar", karya seni "Drama Perang Makassar (tiga babak), drama tari "Syekh Yusuf", dan "Bulan Sumara" (kumpulan puisi Makassar).

Selasa Subuh 6 September 2022, Daeng Jaga telah berpulang ke Rahmatullah dalam usia 74 tahun. Innalilahi wa innalillahi rojiun. Keluarga Daeng Jaga masih termaduk anak cucu para Gallarrang, yakni perangkat pemerintahan setingkat Walikota/Bupati era Kerajaan Gowa. Daeng Jaga masih anak cucu Gallarrang Samata, di Gowa.***

 

Editor: Nur Aliem Halvaima


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x