Jusuf Kalla mengambil contoh: Mark Elliot Zuckerberg. Seorang drop out perguruan tinggi namun dengan kemampuan yang dimilikinya melalui program komputer dia bisa menjadi seorang pengusaha internet terkaya zaman ini.
Baca Juga: TAUSYIAH : Larangan Bercampur Antara Pria dan Wanita
Mark Zuckberberg dikenal karena menciptakan situs jejaring sosial Facebook dan karena itu ia menjadi pejabat eksekutif dan presiden terhebat di dunia maya.
Nah, untuk menjadi seorang yang hebat tidak harus menjadi drop out dulu dari perguruan tinggi atau mengejar ijazah semata.
Tapi, dalam bidang apapun yang kita lakukan baik di dunia usaha, pendidikan dll salah satu syarat yang harus kita tanamkan dalam diri kita adalah keikhlasan dan tekadnya yang kuat.
Kalau dulu JK masih jadi mahasiswa dan melakukan demo tanpa tahu kapan harus berhenti, diakui ya tak mungkin kita bisa seperti ini.
Baca Juga: Mengapa Murid Sekolah Harus Seragam? Ini Penjelasan Johan Wahyudi, Direktur EDU TC
"Kita harus tahu batasannya kapan memulai dan kapan harus berhenti untuk melakukan kebaikan bersama," kata JK.
"Nah, tekad dan keikhlasan itulah mendorong kami untuk berubah. Masak sampai tua harus pimpin demo terus," ujar mantan Wapres di dua Presiden yang berbeda: SBY dan Jokowi.
Jusuf Kalla sangat menyadari di usianya yang sudah berkepala tujuh tentu sangat mengharapkan muncul generasi baru yang lebih hebat.
Artikel Rekomendasi