Network
POSJAKUT – Gila beneeer….desakan 10 Pimpinan MPR ke Presiden Jokowi agar memecat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ternyata mendapat jawaban enteng dari staf sang Menteri, Yustinus Prastowo.
Staf yang memang terlihat sering tampil di media sebagai “bemper” Menkeu ini mengklaim bosnya mendapat dukungan penuh dari Presiden.
“Tahun 2010 Sri Mulyani mengakhiri pengabdian dan terpaksa meninggalkan Indonesia karena tak mendapat dukungan politik.”
-Baca Juga: Pimpinan MPR RI Kecewa Kepada Sri Mulyani, Dinilai Tak Cakap dan Tak Etis, Begini Desakan Mereka ke Jokowi
“Tahun 2021, Sri Mulyani diserang dan diminta dipecat, tetapi mendapat dukungan penuh Presiden dan publik. Risiko dan konsekuensi bekerja untuk rakyat,” cuitnya melalui akun twitter yang justru terlihat mendapat banyak dukungan kalangan warganet.
Cuitan terakhir ini – soal dukungan presiden – memang muncul belakangan, 6 sampai 7 jam setelah cuitannya pertama yang jelas-jelas menjawab pernyataan MPR.
Sehari sebelumnya, Selasa 30 November 2021, Wk Ketua MPR Fadel Muhammad memberi keterangan pers perihal sikap dan kecakapan Sri Mulyani sebagai menteri keuangan.
Fadel menyebut, hasil rapat 10 pimpinan MPR menilai Sri Mulyani tidak cakap dan tidak etik, serta tidak menghargai MPR. Boro-boro menambah anggaran MPR,malah memotongnya. Pimpinan MPR meminta Menkeu menghargai lembaga tinggi negara itu sama dengan lembaga lain.
-Baca Juga: Iwan Sumule: Cara Paling Mudah Mengetahui Korupsi dengan OTT, Untuk Membuktikan KKN, Begini Caranya.
Fadel juga mengungkapkan, Sri Mulyani diundang rapat beberapa kali, tapi sebelum tiba waktunya dibatalkan.
Hal senada kemudian juga dikemukakan Ketua MPR, Bambang Soesatyo.
Menanggapi suara pimpinan MPR, Staf Menkeu Yustinus Prastowo nampaknya gak tinggal diam alias gak mau kalah. Ia menjawab satu persatu point yang dikemukakan Pimpinan MPR.
Artikel Rekomendasi