Penghapusan Listrik 450 VA, Mendapat Reaksi dari Pelanggan PLN, Jadi Mahal Deh Bayarnya!

14 September 2022, 19:43 WIB
Penghapusan Listrik 450 VA, Mendapat Reaksi dari Pelanggan PLN, Jadi Mahal Deh Bayarnya! Nampak surat edaran PLN Kota Bekasi /Nur Aliem Halvaima /Foto : Nur AH - POSJAKUT/

POSJAKUT - Kebijakan pemerintah melalui PLN (Perusahaan Listrik Negara) yang berencana menghapus listrik 450 VA, mendapat reaksi dari masyarakat pelanggan PLN.

Berbagai tanggapan muncul, terutama dari warganet yang menilai bahwa kebutuhan listrik adalah sangat mendasar, apalagi pengguna listrik 450 VA yang umumnya rakyat miskin itu.

"Pake petromax saja seperti zaman suse ha..ha..," kata Effendi Siahaan sambil bercanda. Masalahnya lampu petromax ini juga pakai minyak tanah, di mana harga BBM saja sudah naik.

Sementara Toto Ganteng mengaku bingung dari mana uangnya jika listrik 450 VA dihapus? "Saya masih pakai 450 VA kalo disuruh 1300 VA, sopo sing arep mbayari," kata Toto kepada POSJAKUT, Kamis 14 September 2022.

Baca Juga: Penghapusan Listrik 450 VA Dikritik Said Didu Sebagai Pemaksaan, Begini Komentarnya!

Atau ada juga komentar emak-emak yang mengutip ungkapan sangat populer dari tokoh partai, "kalau minyak goreng mahal, masaknya jangan digoreng tapi dikukus".

Salah seorang emak-emak yang merasa kena sentil, langsung berkomentar. "Nah, emang enak jadi pejabat Pak. Bisanya ngomong bae tidak ngerti perasaan orang kecil," kata Nina Sulistiani.

Taufik Hidayat, pegawai swasta dan penulis buku, ikut memberi komentar enteng. "Jaman Majapahit gak ada listrik aja gak apa-apa koq," katanya.

Tapi ditimpali rekannya sesama penulis. "Itu jaman Majapahit, kalau sekarang mah jaman semuanya pahit, Pak," akhirnya keduanya ngakak tertawa.

Baca Juga: PLN Kota Bekasi Lakukan Penertiban Penggunaan Listrik, Jika Pelanggan Keberatan Begini Cara Melapornya!

Pengguna aktif media sosial, Mbak Sukma Tom pun ikut membenarkan. "Memang semua pada naik, hanya hujan yang turun...," ucapnya sambil bercanda.

Pengalaman berbeda disampaikan Andi Roesman Rola. Dirinya bersyukur sebab menerima tawaran PLN. 

Waktu itu meteran listriknya cuma 450 VA dan petugas PLN datang menawarkan gratis jika mau beralih ke 2200 VA tapi pakai token listrik meterannya. 

"Jadi saya bilang 'tidak apa-apa pasang aja' dan digantilah meterannya pakai token sampai sekarang," kata Andi Roesman Rola.

Baca Juga: Penertiban Listrik PLN, Pengamat: 'Ini Sama Saja Subsidi 450 VA Dicabut, Rakyat Dipaksa Bayar Tarif 1300 VA!'

Guru yang baru saja meraih gelar doktor, Omjay alias Wijaya Kusumah, justeru merasa prihatin denga penghapusan listrik 450 VA ini. "Kasihan rakyat kecil, bayar listrik jadi mahal," katanya.

Sebelumnya seperti diberitakan POSJAKUT, Muhammad Said Didu, mantan Sekertaris Menteri BUMN era Tanti Abeng, mengeritik kebijakan PLN (Perusahaan Listrik Negara) yang berencana menghapus listrik 450 VA.

Menurut Muhammad Said Didu, apa yang dilakukan PLN dengan menghapus listrik 450 VA adalah pemaksaan, karena semua tahu bahwa suplai listrik PLN selama ini berkelebihan.

Baca Juga: Masyarakat Diminta Manfaatkan Aplikasi PLN Mobile untuk Informasi Kelistrikan

"Ini pemaksaan kenaikan daya dari 450 VA ke 900 VA dan 900 ke 1.200 VA karena PLN kelebihan supplai akibat adanya pembangkit swasta. Artinya rakyat 'dipaksa' bayar listrik milik swasta".

"Padahal, kita tahu siapa pemilik pembangkit listrik tersebut," tulis Said Didu di akun Twitternya @msaid_didu yang diunggah Kamis, 14 September 2022.

Cuitan Said Didu yang diunggah soal listrik 450 VA itu sendiri, sudah 1.501 kali diretweet, 77 kali tweet kutipan dan 3.122 disukai.***

 

 

Editor: Nur Aliem Halvaima

Tags

Terkini

Terpopuler