DPRD DKI Jakarta Minta Disdik Awasi Bangunan Sekolah

- 9 Oktober 2022, 07:05 WIB
Sejumlah petugas Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan  penyedotan air yang menggenangi MTsN 19 Jakarta di Pondok Labu, Jakarta, Kamis (6/10/2022). Sebanyak tiga siswa meninggal tertimpa tembok yang roboh akibat terjangan banjir yang menggenangi sekolah tersebut. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/wpa/YU
Sejumlah petugas Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan penyedotan air yang menggenangi MTsN 19 Jakarta di Pondok Labu, Jakarta, Kamis (6/10/2022). Sebanyak tiga siswa meninggal tertimpa tembok yang roboh akibat terjangan banjir yang menggenangi sekolah tersebut. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/wpa/YU /SULTHONY HASANUDDIN/ANTARA FOTO


​​​​​POSJAKUT - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta mengharapkan peran aktif Dinas Pendidikan DKI untuk mengawasi bangunan sekolah.

Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta bukan hanya memastikan kokohnya bangunan sekolah, namun juga segera melakukan mitigasi jika ada bangunan sekolah yang rentan ambruk.

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta August Hamonangan menyatakan hal tersebut untuk menghindari ambruknya tembok seperti terjadi di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19 Pondok Labu, Jakarta Selatan akibat diterjang banjir.

Baca Juga: Gubernur Anies dan Jajaran Pimpinan DKI Jakarta Lakukan Takziah Korban Tembok Sekolah Ambruk

Terlebih, kata August, dana rehabilitasi sekolah terkena efisiensi anggaran pernah terjadi pada Tahun Anggaran 2020.

"Kejadian tersebut, ditambah lagi saat ini curah hujan yang tinggi harus jadi peringatan bagi Dinas Pendidikan DKI untuk memastikan bangunan sekolah di Jakarta aman," kata August dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

August meminta Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta bukan hanya memastikan kokohnya bangunan sekolah, namun juga segera melakukan mitigasi jika ada bangunan sekolah yang rentan ambruk.

Salah satu komponen anggaran yang paling banyak dipangkas, yakni rehab total gedung sekolah.

"Ini tentu harus menjadi perhatian Pemprov DKI," kata anggota Komisi Bidang Pembangunan DPRD DKI Jakarta tersebut.

Tiga siswa meninggal dunia akibat tembok ambruk saat banjir melanda MTsN 19, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Kamis (6/10).

Baca Juga: Anies Baswedan Sebut Pemprov DKI Beri Pendampingan Konseling Keluarga Korban Ambruknya Tembok Mts 19 Jakarta

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji mengemukakan penyebab tembok pembatas gedung MTsN 19 Jakarta Selatan ambruk diduga karena kehilangan kemampuan menahan volume air dari luar sekolah.

Hal itu berdasarkan hasil kaji cepat sementara BPBD DKI terkait penyebab tembok pembatas sekolah ambruk hingga menimpa siswa yang sedang bermain di area taman sekolah tersebut.

"Karena tembok tidak mampu menahan luapan air yang terus naik oleh hujan deras yang mengguyur wilayah DKI Jakarta sejak pukul 14.00 WIB," ujar Isnawa saat menjenguk korban yang meninggal dunia maupun yang mengalami luka-luka di RS Prikasih, Jakarta Selatan, Kamis.

Isnawa mengungkapkan, faktor lain yang diduga menjadi penyebab terjadinya genangan di lokasi kejadian adalah karena buruknya sistem drainase sehingga menyebabkan air gorong-gorong meluap.

Baca Juga: Meskipun Anggarannya Dicoret DPRD, Tahun Ini Jakarta Timur Bangun 2.000 Sumur Resapan

Di samping itu, posisi sekolah juga berada di dataran rendah yang di sekitarnya terdapat saluran penghubung (PHB) Pinang Kalijati dan di belakang sekolah terdapat aliran sungai.***

Halaman:

Editor: Mulya Achdami


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x