POSJAKUT – Sumur resapan di Jakarta merupakan kebutuhan, selain sebagai salah satu upaya menanggulangi banjir juga untuk mengurangi genangan di saat hujan.
Pemerintah Jakarta sendiri sebetulnya sudah mulai membangun sumur resapan pada masa pemerintahan Gubernur Fauzi Bowo pada 2012.
Alasannya, ya karena sumur serapan itu berfungsi menyerap air yang berasal di atas permukaan tanah, dengan begitu sumur serapan membantu mengurangi aliran pada permukaan sekaligus mencegah terjadinya genangan air berlebih.
Air hujan yang turun biasanya akan mengisi parit, kemudian disalurkan ke area sumur resapan melalui saluran pipa. Air kemudian akan tertahan di dalam sumur dalam waktu tertentu, selanjutnya air akan meresap dan mengalir ke dalam tanah.
Seperti diketahui, Daerah Khusus Jakarta yang selalu menjadi langganan banjir saat turun hujan lebat di daerah hulu serta air pasang di wilayah utara diperkirakan membutuhkan 1.800.000 sumur resapan hingga air tak sempat tergenang di permukaan.
Sumur resapan sendiri merupakan bangunan rekayasa teknik dengan bentuk sumur. Fungsinya sebagai tempat penampungan air yang datang dari atas tanah. Sumur resapan itu akan terbentuk secara alami dan dibantu oleh resapan-resapan air pada suatu daerah.
Tiap sumur resapan memiliki kedalaman 270 cm (2,7 meter). Ada empat buis beton yang dipasang sebagai dinding sumur resapan, dan bagian paling bawah diisi batu kali ukuran 15-25 cm, diameternya lebih kecil ketimbang buis beton di atasnya.
Artikel Rekomendasi