Wow...Untuk Keruk Lumpur Depan Artha Gading Jakut, Diturunkan 2 Amphibi Besar dan 2 Excavator Panjang

- 3 Oktober 2022, 11:22 WIB
Satuan Pelaksana Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kecamatan Kelapa Gading melakukan pengerukan lumpur untuk mencegah banjir (Foto : utara.jakarta.go.id)
Satuan Pelaksana Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kecamatan Kelapa Gading melakukan pengerukan lumpur untuk mencegah banjir (Foto : utara.jakarta.go.id) /Nur Aliem Halvaima /

POSJAKUT - Tidak disangka, lumpur yang mengendap di saluran penghubung depan Artha Gading, Jakarta Utara, mencapai puluhan meter kubik.

Hal tersebut terungkap saat Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, melakukan "Gerebek Lumpur" untuk pencegahan genangan pada 14 RT. 

Juga 15.700 meter persegi wilayah terdekat dari daerah aliran sungai (DAS) yang dikeruk.

Kegiatan pengerukan ini, dipastikan akan memiliki dampak langsung kepada semua warga, terutama warga sekitar.

Baca Juga: 20 Sungai, Saluran Penghubung dan Waduk di Jakarta Utara Dikeruk untuk Antisipasi Banjir

Salah satunya, untuk mengeruk lumpur di depan Artha Gading Jakarta Utara terpaksa harus men alat berat berupa 2 Amphibi besar dan 2 Excavator panjang.

Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, Yusmada Faizal mengakui, kegiatan pengerukan ini akan memiliki dampak langsung kepada kita semua. 

"Khususnya, Gerebek Lumpur di dua segmen ini dilaksanakan untuk pencegahan genangan pada lokasi sekitar," ujar Yusmada, seperti dilansir dari PPID DKI, Minggu 3 Oktober 2022.

Yusmada memaparkan, untuk pengerukan lumpur di segmen depan Pompa Rawa Badak pihaknya mengerahkan tiga unit amphibi besar, excavator long arm dua unit, excavator standar satu unit.

Baca Juga: Setelah 2 Tahun Vakum, Festival Pesisir Kembali Digelar di Jakarta Utara

Sedangkan di segmen depan Artha Gading, lanjut Yusmada, pihaknya menerjunkan amphibi besar dua unit dan excavator long arm dua unit. 

Jadi, total alat berat yang dikerahkan 10 unit, serta dump truck 18 unit untuk kedua lokasi tersebut.

"Pada Gerebek Lumpur kali ini, kami menargetkan bisa mengeruk sebanyak 17.920 meter kubik pada segmen Rawa Badak dan 8.400 meter kubik segmen Artha Gading," kata Yusmanda.

Nantinya, katanya, kerukan lumpur yang didapatkan akan dibuang di dump site. 

Baca Juga: 100 Anak Yatim Piatu di Jakarta Utara, Terima Santunan dari Himpaudi

"Untuk segmen Pompa Rawa Badak di kawasan Beting dan segmen Artha Gading di kawasan Ancol," jelas Yusmada.

Kegiatan Gerebek Lumpur di Jakarta Utara ini dilakukan secara kolaboratif lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD). 

Di antaranya, Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, Camat, Lurah (PPSU), Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara, Suku Dinas Bina Marga Jakarta Utara, Suku Dinas Pertamanan Jakarta Utara, dan UPK Badan Air.

"Semoga dengan adanya kegiatan Grebek Lumpur ini, masyarakat terbantu dalam penanganan permasalahan banjir," katanya.

Baca Juga: Wisata Kuliner di TPI Muara Angke Jakarta Utara Sambil Bakar Ikan, Begini Serunya!

Oleh karena itu, diharapkan semua pihak bisa berkolaborasi untuk menangani permasalahan banjir di Jakarta. 

"Bisa mulai dari yang paling sederhana, yaitu tidak membuang sampah sembarangan," pungkasnya.

Upaya mencegah terjadinya genangan dengan program "Gerebek Lumpur" ini, terus dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta. 

Sebelumnya dilakukan di Kali Mookervart, kini giliran Kali Sunter yang dikeruk, tepatnya di segmen depan Pompa Rawa Badak sepanjang 495 meter dan depan Artha Gading sepanjang 210 meter. ***

 

Editor: Nur Aliem Halvaima

Sumber: utara.jakarta.go.id


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x