"Kita punya pembelajaran case dari Elizabeth Line Inggris, ada keterlibatan sektor swasta. Karena itu East-West line dan fase 4 diusahakan ada pendanaan dari swasta 40 persen," katanya.
William yang pernah merecoveri pembangunan Aceh dan Nias pasca tsunami itu mengatakan, saat kunjungan ke Inggris beberapa waktu lalu, pihaknya juga melakukan kunjungan ke Crossrail International pengelola Elizabeth Line di Inggris.
Elizabeth Line merupakan jalur komuter yang menghubungkan bagian timur dan barat kota London.
Pembangunan jalur tersebut dikatakan William tidak semua dibiayai oleh negara. Seperti pembangunan sejumlah stasiun dan depo di Elizabet Line melibatkan swasta potensi swasta dengan keuntungan yang ditawarkan.
Secara keseluruhan pembangunan jalur Fase 3 (East-West Line) memiliki panjang sekitar 87 kilometer. Jalur MRT fase 3 yang akan membentang dari Cikarang, Bekasi hingga Balaraja, Tangerang ini termasuk dalam rute jalur Timur-Barat (Ujung Menteng-Kalideres) dengan total 49 stasiun.
Baca Juga: Kerajaan Inggris Tegaskan Komitmen Mendukung Pengembangan Jaringan MRT Jakarta
Diperkirakan, anggaran pembangunan fase 3 MRT ini mencapai Rp 160 triliun. Namun menurut William Subandar beberapa lembaga peminjaman sudah memberikan pernyataan minat berinvestasi.
William menyebutkan misalnya, ada Asian Development Bank (ADB), Asian Infrastructure Investment Bank, Japan International Cooperation Agency (JICA), dan pemerintah Inggris.
Baca Juga: Pemerintah Jepang Berkomitmen Percepat Penyelesaian Pembangungan Fase 2 MRT Jakarta
Artikel Rekomendasi