Network
POSJAKUT - Sebelas santriwati putri di salah satu pondok pesantren di Beji Timur, Depok, diduga menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh empat ustadz dan salah seorang seniornya.
Pelecehan tersebut dikatakan telah berlangsung selama satu tahun tetapi baru terungkap seminggu yang lalu.
Megawati, kuasa hukum korban, mengatakan saat liburan sekolah para siswi tersebut menceritakan kejadian tersebut kepada orang tua mereka. Orang tua sejak itu membawa mereka pulang.
Dari 11 gadis itu baru lima orang yang melapor ke polisi, dan mereka sudah diwawancarai Polda Metro Jaya.
"Dari 11 siswi yang dilecehkan, lima berani angkat bicara. Sejauh ini baru tiga yang didekati polisi karena satu sakit," kata Megawati di Mapolres Metro, Rabu, 29 Juni 2022.
Mega mengaku telah mendengarkan keterangan korban secara langsung tentang apa yang terjadi, dan langsung membuat laporan polisi bersama dengan orang tua gadis tersebut.
"Polres Metro mengembangkan kasus ini dan sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan, namun belum keluar hasilnya. Kami menunggu laporan medis karena gadis-gadis itu terluka," katanya, dilasir dari Tempo English.
Baca Juga: RUU Pembentukan Tiga Provinsi Baru di Papua, Wilayah Mana Saja yang Termasuk?
Artikel Rekomendasi