Jakarta Jajaki Kersama dengan Korsel untuk Pembangunan MRT Fase 4 Sepanjang 12 Kilometer  

- 1 Juni 2022, 12:55 WIB
Korsel kelihatannya berminat berinvestasi dalam hal pendanaan untuk pembangunan MRT  Fase 4 Fatmawati-Taman Mini Indonesia Indah
Korsel kelihatannya berminat berinvestasi dalam hal pendanaan untuk pembangunan MRT  Fase 4 Fatmawati-Taman Mini Indonesia Indah /maghfur/ant

 

POSJAKUT –  Setelah melakukan kerjasama dengan berbagai perusahaan besar di Inggris untk pembangunan Fase 3,  PT MRT Jakarta, kini kembali melakukan penjajakan kerja sama pembangunan jalur MRT Fase 4 ke Korea Selatan.

Menurut Direktur PT MRT Jakarta, William Sabandar selama ini Korsel menyatakan serius dan berminat untuk menggarap proyek MRT Fase 4. Hal ini diwujudkan pemerintah Korsel dengan melakukan kunjungan ke Indonesia untuk membahas pembangunaan MRT Jakarta, beberapa waktu lalu.

William subandar menyebut pihaknya melakukan kunjungan balik ke negeri Ginseng itu untuk mencari investor, baik dari pihak pemerintah maupun swasta.

Baca Juga: Pembangunan MRT Fase 3 Balaraja-Cikarang Sepanjang 87 Kilometer Butuh Dana Rp160 Triliun

"Sekarang kita sedang menjajaki kerja sama dengan pemerintah dan swasta yang ada di Korsel. Selama kunjungan ini kami melihat ketertarikan Korsel untuk berinvestasi, dalam hal pendanaan dan lain sebagainya untuk Fase 4 (Fatmawati-Taman Mini Indonesia Indah)," tutur William, Selasa 31 Mei 2022 kemarin di Seoul, Korsel. 

William mengatakan ada tiga persyaratan yang harus dipenuhi dalam penjajakan kerja sama ini. Yaitu syarat teknis, ekonomi dan dukungan dari pemerintah serta industri 

"Kita sedang ada di point ketiga yaitu tahap penjajakan, kalau antara kedua belah pihak (Indonesia dan Korsel) sudah mendukung dan menyatu maka ini kita lanjutnya," katanya.

 Baca Juga: Anies Sebut Jakarta Telah Mengatur Ulang Visi Kota dengan Pembangunan MRT Fase 3

William optimistis, Korsel dapat menjadi salah satu investor dalam hal pendanaan pembangunan MRT ke depan. Dari hasil feasibility study, proyek ini setidaknya membutuhkan biaya sebesar Rp 20 hingga Rp 28 triliun.

"MRT Fase 4 ini masih dalam proses, nanti kami juga akan menyaring lagi untuk penentuan siapa yang akan menggarap proyek tersebut, dan proyek ini dikerjakan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)," tutur William.

Untuk informasi, MRT Fase 4 akan dibangun dari Farmawati-Taman Mini Indonesia Indah sepanjang 12 kilometer dengan satu depot dan 10 stasiun terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah dan tiang  stasiun elevated.

Baca Juga: Pertahankan Kebersihan Kenyamanan dan Keamanan Performa Indeks Kepuasan Pengguna MRT Naik Signifikan

Ada pun kesepuluh stasiun MRT Fase 4 yaitu Stasiun Fatmawati, Antasari, Ampera, Warung Jati, Tanjung Barat, Ranco, Raya Bogor, Tanah Merdeka, Kampung Rambutan dan Stasiun Taman Mini. 

Seperti diketahui, sebelumnya PT MRT Jakarta (Perseroda) melakukan konsorsium dengan empat mitra penyandang dana yaitu Japan International Cooperation Agency (JICA), Asian Development Bank (ADB), European Investment Bank, dan UK Export Finance () untuk membangun Jalur MTR Fse 3.

Pembanguna  MRT Fase 3 yang menghubungkan menghubungkan Balaraja-Cikarang memiliki panjang 87 kilometer dengan biaya Rp160 triliun. Jumlah ini sepuluh kali lipat dari kebutuhan dana sewaktu membangun MRT Jakarta Fase 1 rute Bundaran HI-Lebak Bulus yang sebesar Rp16 triliun. 

Baca Juga: Gandeng 2 Perusahaan Perancis, Pembangunan MRT Bunderan HI–Harmoni Tengah Lakukan Pengeboran Bawah Tanah

Pada Fase 1 dan 2, pendanaan bersumber dari pinjaman Pemerintah Jepang melalui JICA dengan porsi 51 persen ditanggung oleh Pemerintah Provinsi DKI. Untuk pembangunan fase 3 ini William mengusulkan model pembiayaan konsorsium dengan perkiraan waktu selesai 15 tahun. 

MRT Fase 3 diperkirakan nantinya mampu mengangkut hingga 1,2 juta penumpang per hari dengan bahar MRT menggunakan energi terbarukan hydrogen dan solar untuk pengoperasiannya.

Proyek MRT Fase 2A (Bundaran HI–Kota) memiliki panjang jalur kurang lebih 6,3 km. Proses yang saat ini dijalani yakni proses tender dan konstruksi. Sedangkan pembangunan MRT Fase 2 B (Kota–Ancol Barat) memiliki panjang sekitar 6 km.

Saat ini, proyek fase ini tengah menjalani proses feasibility study, persiapan design, dan pengajuan pinjaman kepada pihak Japan International Cooperation Agency (JICA). ***

 

Editor: Maghfur Ghazali


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini