Pembangunan MRT Fase 3 Balaraja-Cikarang Sepanjang 87 Kilometer Butuh Dana Rp160 Triliun

POSJAKUT – Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William P Subandar mengungkapkan diperlukan dana cukup besar untuk mendanai pembangunan proyek MRT Fase 3 yang menghubungkan Balaraja-Cikarang

Menurut Direktur Utama PT MRT (Perseroda) William P Subandar dana yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek ini mencapai sepuluh kali lipat dari kebutuhan dana sewaktu membangun MRT Jakarta Fase 1 rute Bundaran HI-Lebak Bulus yang sebesar Rp16 triliu, yakni Rp160 triliun. 

Untuk itulah PT MRT Jakarta (Perseroda) melakukan konsorsium dengan empat mitra penyandang dana yaitu Japan International Cooperation Agency (JICA), Asian Development Bank (ADB), European Investment Bank, dan UK Export Finance (UKEF).

Baca Juga: PT MRT Jakarta Catat Peningkatan Jumlah Penumpang hingga 181 Persen pada Lebaran Tahun Ini

"Organisasi konsorsium ada empat ada JICA, ADB, EIB, UKEF dan ini memungkinkan juga untuk sektor swasta dapat bekerja sama," kata William dalam Forum Diskusi Pimpinan Redaksi di Jakarta, Selasa 24 Mei 2022 kemarin.

Seperti diketahui, pembangunan MRT Fase 3 memiliki panjang 87 kilometer dengan biaya Rp160 triliun. Jumlah ini sepuluh kali lipat dari kebutuhan dana sewaktu membangun MRT Jakarta Fase 1 rute Bundaran HI-Lebak Bulus yang sebesar Rp16 triliun. 

Pada Fase 1 dan 2, pendanaan bersumber dari pinjaman Pemerintah Jepang melalui JICA dengan porsi 51 persen ditanggung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan 49 persen oleh Pemerintah Pusat.

 Baca Juga: Mulai Hari Ini PT MRT Perpanjang Waktu Opearasional dari Pukul 05.00 WIB sampai 23.00 WIB

Namun jika memakai model pembiayaan tersebut, kata William Subandar pembangunan untuk Fase 3 baru terealisasi dalam 55 tahun kedepan. Oleh karena itu, pihaknya mengusulkan model pembiayaan konsorsium dengan perkiraan waktu selesai 15 tahun.